Menu

Mode Gelap
Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

Ekonomi · 9 Mei 2021 18:58 WIB

Kembangkan Ekonomi Umat, MUI Jatim-GDTC Maroko Lakukan MoU


					Kembangkan Ekonomi Umat, MUI Jatim-GDTC Maroko Lakukan MoU Perbesar

PAJARAKAN,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) menekan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan Groupe De Societes De Development De La Technologie Et La Constructon (GDTC) Maroko, Minggu (9/5/2021).

MoU ditandatangani Ketua Umum MUI Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah bersama Chairman GDTC Maroko atau Putera Mahkota Maroko, Sultan Ahmad Bin Zuhair Al Nathuri Al Idrisi Al Hasani yang masyhur dengan sebutan Sultan Al Asyrof.

Kiai Mutawakkil mengatakan, dalam MoU tersebut terdapat nota kesepahaman antara pihak GDTC dan MUI Jatim. Yakni, untuk pengembangan ekonomi keumatan khususnya bagi umat islam di Jawa Timur yang hal itu dinilai sangat strategis.

“Dan ini sangat, sangat strategis sekali dan sangat besar manfaat serta maslahatnya untuk umat, karena bagaimanapun juga ekonomi keumatan ini termasuk program prioritas MUI masa khidmat 2020-2025,” kata Kiai Mutawakkil saat ditemui di Aula Ponpes Genggong.

Sebab, lanjut Kiai Mutawakkil, sudah diketahui bahwa umat tidak bisa hidup di atas aqidahnya saja. Keyakinan dan praktik keagamaan sehari-hari tidak hanya dengan bagaimana memahami nilai-nilai keagamaan, tetapi juga diperlukan ketahanan ekonomi.

“Tentu kita tidak mau kalau kita melihat rapuh praktek keagamaannya, rapuh keimanannya karena ekonominya rapuh. Sehingga perlu didorong dengan program ini untuk meningkatkan perekonomian keumatan,” ujar Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong itu.

EKONOMI KEUMATAN : Ketua MUI Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah berswafoto bersama Chairman GDTC Maroko, Sultan Ahmad Bin Zuhair di Ponpes Genggong. (Foto : Moh. Ahsan Faradisi).

Dari situlah, sambung Kiai Mutawakkil, kebenaran sabda Rasulullah SAW, bahwa kefakiran hampir menimbulkan kekufuran. Yang sederhananya, dimana ada kefakiran maka di situlah akan banyak kekufuran umat yang bahkan sangat merajalela.

“Apalagi umat Islam di Indonesia ini, kualitas keimanannya tidak sama. Ada yang 24 karat, ada yang 22 karat, ada yang 20 karat sampai juga ada yang tidak ada karatnya. Jadi sudah ketahuan kualitas keimanannya umat,” ungkap mantan Ketua PWNU Jatim ini.

Oleh karena itu, menurut dia, MUI Jatim melalui badan komisi atau lembaga terkait menjadikan program ekonomi keumatan ini sebagai klaster program prioritas bersama dengan program peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat dan program peningkatan kehidupan keagamaan.

“Bagaimanapun juga kita menyadari di era global ini di tengah masyarakat yang beragam ini serta dalam situasi globalisasi tidak sedikit pemahaman keagamaan yang mempertentangkan agamanya, dan itulah PR kita untuk menghentikan gerakan itu,” tutup Kiai Mutawakkil. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi