Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 9 Mei 2021 18:58 WIB

Kembangkan Ekonomi Umat, MUI Jatim-GDTC Maroko Lakukan MoU


					Kembangkan Ekonomi Umat, MUI Jatim-GDTC Maroko Lakukan MoU Perbesar

PAJARAKAN,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) menekan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan Groupe De Societes De Development De La Technologie Et La Constructon (GDTC) Maroko, Minggu (9/5/2021).

MoU ditandatangani Ketua Umum MUI Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah bersama Chairman GDTC Maroko atau Putera Mahkota Maroko, Sultan Ahmad Bin Zuhair Al Nathuri Al Idrisi Al Hasani yang masyhur dengan sebutan Sultan Al Asyrof.

Kiai Mutawakkil mengatakan, dalam MoU tersebut terdapat nota kesepahaman antara pihak GDTC dan MUI Jatim. Yakni, untuk pengembangan ekonomi keumatan khususnya bagi umat islam di Jawa Timur yang hal itu dinilai sangat strategis.

“Dan ini sangat, sangat strategis sekali dan sangat besar manfaat serta maslahatnya untuk umat, karena bagaimanapun juga ekonomi keumatan ini termasuk program prioritas MUI masa khidmat 2020-2025,” kata Kiai Mutawakkil saat ditemui di Aula Ponpes Genggong.

Sebab, lanjut Kiai Mutawakkil, sudah diketahui bahwa umat tidak bisa hidup di atas aqidahnya saja. Keyakinan dan praktik keagamaan sehari-hari tidak hanya dengan bagaimana memahami nilai-nilai keagamaan, tetapi juga diperlukan ketahanan ekonomi.

“Tentu kita tidak mau kalau kita melihat rapuh praktek keagamaannya, rapuh keimanannya karena ekonominya rapuh. Sehingga perlu didorong dengan program ini untuk meningkatkan perekonomian keumatan,” ujar Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong itu.

EKONOMI KEUMATAN : Ketua MUI Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah berswafoto bersama Chairman GDTC Maroko, Sultan Ahmad Bin Zuhair di Ponpes Genggong. (Foto : Moh. Ahsan Faradisi).

Dari situlah, sambung Kiai Mutawakkil, kebenaran sabda Rasulullah SAW, bahwa kefakiran hampir menimbulkan kekufuran. Yang sederhananya, dimana ada kefakiran maka di situlah akan banyak kekufuran umat yang bahkan sangat merajalela.

“Apalagi umat Islam di Indonesia ini, kualitas keimanannya tidak sama. Ada yang 24 karat, ada yang 22 karat, ada yang 20 karat sampai juga ada yang tidak ada karatnya. Jadi sudah ketahuan kualitas keimanannya umat,” ungkap mantan Ketua PWNU Jatim ini.

Oleh karena itu, menurut dia, MUI Jatim melalui badan komisi atau lembaga terkait menjadikan program ekonomi keumatan ini sebagai klaster program prioritas bersama dengan program peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat dan program peningkatan kehidupan keagamaan.

“Bagaimanapun juga kita menyadari di era global ini di tengah masyarakat yang beragam ini serta dalam situasi globalisasi tidak sedikit pemahaman keagamaan yang mempertentangkan agamanya, dan itulah PR kita untuk menghentikan gerakan itu,” tutup Kiai Mutawakkil. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi