Menu

Mode Gelap
Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Wisata · 16 Apr 2021 21:39 WIB

Payung Madinah Segera Dibangun di Kota Pasuruan, Anggaran Rp100 M


					Payung Madinah Segera Dibangun di Kota Pasuruan, Anggaran Rp100 M Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan terus berbenah untuk mengembangkan kawasan wisata religi terintegrasi di kawasan masjid Jami’ Al Anwar. Salah satunya dengan mendirikan payung ala Masjid Nabawi di Madinah.

Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, untuk menyulap kawasan tersebut, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Gus Ipul memperkirakan, butuh anggaran hingga Rp100 miliar.

“Pengajuan keseluruhan Rp100 milyar untuk payung, trotoar, lampu dan insfratruktur lainnya,” kata Gus Ipul usai menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa, Jum’at (26/4/21).

Meski menelan biaya sangat besar, namun Gus Ipul optimis konsep Pasuruan Kota Madinah yang di dalamnya ada wisata religi terintegrasi bakal terealisasi. “Harga payung itu saja Rp5 milyar, kita butuh 9 payung,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa mengaku sependapat dengan konsep pengembangan wisata religi terintegerasi, tak terkecuali di Kota Pasuruan.

Sebelumnya, imbuh Suharso, Gus Ipul sudah memaparkan konsep itu di Jakarta. Ia menilai, potensi wisata religi memang perlu digarap serius demi mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Jadi kami sependapat dengan Wali Kota Pasuruan, karena wisata religinya ini sangat kuat dan diperlukan oleh daerah untuk mendorong ekonomi masyarakat,” tutur Suharso.

Melihat sejarah panjang Kota Pasuruan, mulai dari masjid hingga tradisi ziarah, menurut Suharso, sudah selayaknya diberikan pelayanan publik yang baik bagi peziarah dengan penuh kenyamanan dan keindahan.

Untuk memulai ide wisata religi ala Madinah di Kota Pasuruan, Suharso mengaku akan segera menyusun master plan. “Jadi istilahnya ini bukan bantuan, tapi kita akan bangun bareng-bareng,” tandas dia. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Trending di Wisata