Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 22 Mar 2021 19:28 WIB

Petani Probolinggo Tolak Impor Beras


					Petani Probolinggo Tolak Impor Beras Perbesar

DRINGU,- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan mengimpor beras sejumlah 1 juta ton dari Thailand dan Vietnam. Beras impor itu dijadwalkan tiba di Indonesia akhir Maret 2021 ini.

Menyikapi hal itu, sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo gusar. Para petani menilai, beras hasil panen petani lokal sejauh ini cukup melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan beras nasional.

Salah satu petani yang menolak impor beras adalah Kusnadi, petani sekaligus pedagang gabah di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya, kebijakan pemerinta untuk mengimpor beras sangat tidak tepat. Ia mencontohkan, di Kabupaten Probolinggo saja stok gabah cukup melimpah, khususnya bulan ini yang telah memasuki musim panen.

“Saat ini harga gabah di tingkat petani Rp 3 ribu hingga Rp 3,5 ribu per kilogram. Saat ini banyak petani yang panen sehingga gabah melimpah,” kata Kusnadi, Senin (22/3/2021).

Hal senada disampaikan Gunawi, petani asal Desa Blado Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Ia memprediksi harga beras akan hancur jika kebijakan impor beras tetap dilakukan.

“Tak hanya di kabupaten Probolinggo, di daerah lain padi hasil petani melimpah, khususnya bulan Maret dimana di daerah mulai panen raya. Jika impor beras tetap dilakukan, ya sama saja dengan membunuh petani,” kecamnya.

Ia meminta, pemerintah membatalkan impor beras dan memprioritaskan produksi pangan lokal. “Sejumlah daerah di Indonesia, masih menjadi lumbung padi yang dapat mencukupi kebutuhan beras nasional,” serunya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah


 

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan