Menu

Mode Gelap
Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo Ngantor di Desa, Bupati Jember Salurkan Pompa Air bagi Petani Tak Diunggulkan, Cabor Kurash Kabupaten Probolinggo Justru Sumbang Medali Emas dan Perunggu

Ekonomi · 22 Mar 2021 19:28 WIB

Petani Probolinggo Tolak Impor Beras


					Petani Probolinggo Tolak Impor Beras Perbesar

DRINGU,- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan mengimpor beras sejumlah 1 juta ton dari Thailand dan Vietnam. Beras impor itu dijadwalkan tiba di Indonesia akhir Maret 2021 ini.

Menyikapi hal itu, sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo gusar. Para petani menilai, beras hasil panen petani lokal sejauh ini cukup melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan beras nasional.

Salah satu petani yang menolak impor beras adalah Kusnadi, petani sekaligus pedagang gabah di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya, kebijakan pemerinta untuk mengimpor beras sangat tidak tepat. Ia mencontohkan, di Kabupaten Probolinggo saja stok gabah cukup melimpah, khususnya bulan ini yang telah memasuki musim panen.

“Saat ini harga gabah di tingkat petani Rp 3 ribu hingga Rp 3,5 ribu per kilogram. Saat ini banyak petani yang panen sehingga gabah melimpah,” kata Kusnadi, Senin (22/3/2021).

Hal senada disampaikan Gunawi, petani asal Desa Blado Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Ia memprediksi harga beras akan hancur jika kebijakan impor beras tetap dilakukan.

“Tak hanya di kabupaten Probolinggo, di daerah lain padi hasil petani melimpah, khususnya bulan Maret dimana di daerah mulai panen raya. Jika impor beras tetap dilakukan, ya sama saja dengan membunuh petani,” kecamnya.

Ia meminta, pemerintah membatalkan impor beras dan memprioritaskan produksi pangan lokal. “Sejumlah daerah di Indonesia, masih menjadi lumbung padi yang dapat mencukupi kebutuhan beras nasional,” serunya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah


 

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi

28 Juni 2025 - 16:39 WIB

Ngantor di Desa, Bupati Jember Salurkan Pompa Air bagi Petani

28 Juni 2025 - 13:30 WIB

Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

27 Juni 2025 - 14:25 WIB

Percepat Perbaikan Jalan Rusak, Pemkab Probolinggo Ajukan Dana Hibah Rp47 M ke Kementerian PUPR

27 Juni 2025 - 13:50 WIB

Rumah dan Harapan Baru Mbah Buati, Perjuangan Lumajang Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

27 Juni 2025 - 10:36 WIB

1.854 Pelamar PPPK Tahap II Tidak Lulus Seleksi, Wali Kota Probolinggo Janjikan Pengangkatan Paruh Waktu

26 Juni 2025 - 19:35 WIB

Pemkab Jember Perluas Layanan Wadul Gus’e untuk Akses Kesehatan

26 Juni 2025 - 18:07 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Water Park KWT dan Selokambang Bebani APBD, DPRD Lumajang Minta Evaluasi

26 Juni 2025 - 14:03 WIB

Trending di Pemerintahan