Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 22 Mar 2021 19:28 WIB

Petani Probolinggo Tolak Impor Beras


					Petani Probolinggo Tolak Impor Beras Perbesar

DRINGU,- Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan mengimpor beras sejumlah 1 juta ton dari Thailand dan Vietnam. Beras impor itu dijadwalkan tiba di Indonesia akhir Maret 2021 ini.

Menyikapi hal itu, sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo gusar. Para petani menilai, beras hasil panen petani lokal sejauh ini cukup melimpah dan mampu mencukupi kebutuhan beras nasional.

Salah satu petani yang menolak impor beras adalah Kusnadi, petani sekaligus pedagang gabah di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Menurutnya, kebijakan pemerinta untuk mengimpor beras sangat tidak tepat. Ia mencontohkan, di Kabupaten Probolinggo saja stok gabah cukup melimpah, khususnya bulan ini yang telah memasuki musim panen.

“Saat ini harga gabah di tingkat petani Rp 3 ribu hingga Rp 3,5 ribu per kilogram. Saat ini banyak petani yang panen sehingga gabah melimpah,” kata Kusnadi, Senin (22/3/2021).

Hal senada disampaikan Gunawi, petani asal Desa Blado Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Ia memprediksi harga beras akan hancur jika kebijakan impor beras tetap dilakukan.

“Tak hanya di kabupaten Probolinggo, di daerah lain padi hasil petani melimpah, khususnya bulan Maret dimana di daerah mulai panen raya. Jika impor beras tetap dilakukan, ya sama saja dengan membunuh petani,” kecamnya.

Ia meminta, pemerintah membatalkan impor beras dan memprioritaskan produksi pangan lokal. “Sejumlah daerah di Indonesia, masih menjadi lumbung padi yang dapat mencukupi kebutuhan beras nasional,” serunya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah


 

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan