Menu

Mode Gelap
Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

Hukum & Kriminal · 7 Mar 2021 11:57 WIB

Marak Curanmor, Pembuat Kunci Duplikat Harus Bertanda Pengenal


					Marak Curanmor, Pembuat Kunci Duplikat Harus Bertanda Pengenal Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) akhir-akhir ini disikapi para pembuat duplikat kunci. Terlebih, terjadinya kasus curanmor bisa membuat para ahli kunci menjadi sasaran polisi untuk melacak keberadaan para pelaku.

Hal ini disampaikan Abduh (53), tukang kunci (duplikat) di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, seringnya beredar postingan kehilangan sepeda motor belakangan ini sangat memprihatikan.

Sehingga, kata dia, untuk meminimalisir kasus pencurian tersebut, ia membuat kebijakan baru bagi siapa pun yang ingin menduplikat kuncinya. Bahkan, ia tidak segan mengusir orang tak dikenal jika tidak menuruti kebijakan di tokonya tersebut.

“Salah satunya, yang ingin menduplikat kunci atau membuat kunci cadangan ke saya harus membawa kunci yang asli, kalau tidak ya tinggal saya suruh cari ahli kunci lain selain saya meskipun orang itu memaksa,” kata Abduh, Minggu (7/3/2021).

Selain kebijakan itu, Abduh mengaku, tidak menerima pembuatan cadangan kunci melalui contoh saja. Seperti, hanya membawa fotokopi gambar kunci atau bekas kunci yang dikeringkan di sabun sebagai antisipasi maraknya pencurian.

“Banyak yang datang minta duplikat hanya bawa gambar, atau bawa sabun yang ada bekas tancapan kunci tapi saya tolak. Jika masih pelanggan tetap, saya persilakan tapi saya foto dulu orangnya dan tanda pengenalnya,” ungkap Abduh.

Abduh menanggapi, marakanya curanmor di wilayah Kecamatan Kraksaan khususnya salah satunya bisa dicegah untuk tidak memposting terlalu sering kendaraan di media sosial. Sebab, kata dia, pelaku bisa saja memantau targetnya melalui media.

“Kalau untuk kunci T yang biasanya sering digunakan, saya pribadi sama sekali tidak pernah menerima pesanan itu. Karena besi kunci T itu tidak sama dengan kunci biasanya dan menggunakannya juga harus terlatih dan kuat tenaga dan pembuatnya itu biasanya tukang pisau,” tutur Abduh. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Terungkap! Ini Alasan Pria di Pasuruan Nekat Curi Pakaian Dalam Wanita

1 Agustus 2025 - 20:08 WIB

Kejari Lumajang Selidiki Dugaan Korupsi Alih Fungsi Sungai Asem

1 Agustus 2025 - 19:50 WIB

Terekam CCTV, Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Diringkus Polisi

31 Juli 2025 - 19:53 WIB

Polres Probolinggo Ringkus Enam Maling Jalanan yang Resahkan Warga

31 Juli 2025 - 18:49 WIB

Melawan, Polisi Tembak Pelaku Perampokan di Sumberwetan Kota Probolinggo

31 Juli 2025 - 17:35 WIB

Kejari Lumajang Segera Lelang Motor Tilang Tak Diambil Pemiliknya

31 Juli 2025 - 15:42 WIB

Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar

30 Juli 2025 - 18:13 WIB

Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal

30 Juli 2025 - 17:37 WIB

Duh! Mahasiswi Magang Kehilangan Uang dan Dompet di Kantor Bupati Probolinggo, CCTV Mati

30 Juli 2025 - 15:53 WIB

Trending di Hukum & Kriminal