Menu

Mode Gelap
Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

Hukum & Kriminal · 7 Mar 2021 11:57 WIB

Marak Curanmor, Pembuat Kunci Duplikat Harus Bertanda Pengenal


					Marak Curanmor, Pembuat Kunci Duplikat Harus Bertanda Pengenal Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) akhir-akhir ini disikapi para pembuat duplikat kunci. Terlebih, terjadinya kasus curanmor bisa membuat para ahli kunci menjadi sasaran polisi untuk melacak keberadaan para pelaku.

Hal ini disampaikan Abduh (53), tukang kunci (duplikat) di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, seringnya beredar postingan kehilangan sepeda motor belakangan ini sangat memprihatikan.

Sehingga, kata dia, untuk meminimalisir kasus pencurian tersebut, ia membuat kebijakan baru bagi siapa pun yang ingin menduplikat kuncinya. Bahkan, ia tidak segan mengusir orang tak dikenal jika tidak menuruti kebijakan di tokonya tersebut.

“Salah satunya, yang ingin menduplikat kunci atau membuat kunci cadangan ke saya harus membawa kunci yang asli, kalau tidak ya tinggal saya suruh cari ahli kunci lain selain saya meskipun orang itu memaksa,” kata Abduh, Minggu (7/3/2021).

Selain kebijakan itu, Abduh mengaku, tidak menerima pembuatan cadangan kunci melalui contoh saja. Seperti, hanya membawa fotokopi gambar kunci atau bekas kunci yang dikeringkan di sabun sebagai antisipasi maraknya pencurian.

“Banyak yang datang minta duplikat hanya bawa gambar, atau bawa sabun yang ada bekas tancapan kunci tapi saya tolak. Jika masih pelanggan tetap, saya persilakan tapi saya foto dulu orangnya dan tanda pengenalnya,” ungkap Abduh.

Abduh menanggapi, marakanya curanmor di wilayah Kecamatan Kraksaan khususnya salah satunya bisa dicegah untuk tidak memposting terlalu sering kendaraan di media sosial. Sebab, kata dia, pelaku bisa saja memantau targetnya melalui media.

“Kalau untuk kunci T yang biasanya sering digunakan, saya pribadi sama sekali tidak pernah menerima pesanan itu. Karena besi kunci T itu tidak sama dengan kunci biasanya dan menggunakannya juga harus terlatih dan kuat tenaga dan pembuatnya itu biasanya tukang pisau,” tutur Abduh. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata

2 Mei 2025 - 13:26 WIB

Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

1 Mei 2025 - 15:06 WIB

Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

30 April 2025 - 19:32 WIB

Perselisihan soal 1 Liter Bensin, Paman dan Keponakan Berujung di PN Lumajang

30 April 2025 - 17:05 WIB

Kakak-adik Maling Motor Spesialis Bobol Rumah Ditangkap Polisi, Beraksi di 21 TKP

30 April 2025 - 16:50 WIB

Terdakwa Ganja Lumajang Divonis 20 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pertanyakan Keadilan

30 April 2025 - 15:21 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Kelompok Pemuda Rusak Cafe di Kota Probolinggo, Sejumlah Terduga Pelaku Ditangkap

29 April 2025 - 18:19 WIB

Pemuda Pasuruan Dibekuk, 8,33 Gram Sabu Siap Edar Disita Polisi

29 April 2025 - 17:32 WIB

Trending di Hukum & Kriminal