Kiat Perajin Pisau Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap kehidupan para perajin di Kabupaten Probolinggo. Termasuk salah satunya, Halim, perajin pisau di Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Ia mengaku, produksi pisau yang dibuat dan dijualnya juga terpengaruh pandemi Covid-19. Dari 30-40 pisau yang bisa diproduksi setiap hari kini berkurang menjadi 15 buah.

Halim berterus terang, tidak lagi berani memproduksi pisau dalam jumlah banyak seperti sebelum pandemi Covid-19. Soalnya, sejak pandemi pesanan pisau berkurang drastis.

“Kalau tidak ada yang pesan, cukup membuat 15 pisau. Tidak berani buat banyak, meskipun masih mampu membuat lebih tapi ujung-ujungnya tetap bingung mau dijual ke mana. Jadi saya membuat pisau secukupnya saja,” kata Halim, Minggu (21/2/2021).

Meskipun di masa pandemi Covid-19 sangat sulit bagi perajin pisau seperti dirinya, Halim mengaku, masih bersyukur. Ia masih tetap beruntung meski pembuatan pisau berkurang, tetapi harganya tetap tidak berubah dan tidak dikeluhkan pembeli.

“Untuk harga jual pisau bervariasi mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu rupiah, tergantung dari ukuran dan kualitas pisaunya. Saya kan hanya membuat pisau dapur, jadinya murah-murah. Apalagi ketika dijual yang menawar ibu-ibu. Pasti tidak dilirik kalau mahal,” ungkap Halim.

Di sisi lain, sambung Halim, untuk tetap berpenghasilan lebih, dirinya sudah jarang menjajakan jualanya ke pasar. Ia juga berjualan melalui sistem online karena lebih hemat dan tidak terlalu menguras waktu, tenaga, dan biaya operasional.

“Kalau dijajakan ke pasar sebenarnya masih tetap, tapi tidak setiap hari. Jadi baru-baru ini mencoba peruntungan berjualan di media sosial seperti di WhatsApp (WA) atau Facebook (FB) lumayan bisa hemat ongkos dan tenaga,” tutup pria 46 tahun ini. (*)

Baca Juga  Cari Bacawabup, Mas Malik Lirik Habib Mahdi dan Gus Haris

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …