Menu

Mode Gelap
Meski Dilarang Bupati, SMPN 1 Winongan Rencanakan Study Tour ke Bali, Kadisdikbud Akan Beri Sanksi Jika Tidak Patuh Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo

Peristiwa · 16 Feb 2021 13:16 WIB

Ngaku Kerap Dipukul, ART ini Kabur dari Rumah Majikan


					Ngaku Kerap Dipukul, ART ini Kabur dari Rumah Majikan Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Pariem (44), seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Kota Probolinggo megaku mendapat perlakukan tidak mengenakkan selama bekerja di tempat majikannya. Puncaknya, Selasa (16/02/2021) dinihari, Pariem kabur dari tempat kerjanya.

Saat ditemui di rumahnya di jalan Priksan, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Pariem mengakui telah kabur lewat lantai 2 rumah majikannya M-N di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran.

“Iya mas, saya kabur lewat lantai 2 rumah karena saya waktu itu lapar, dan beberapa kali mendapat perlakukan kasar bahkan tidak diberi makan. Saya tidak betah,” ujar Pariem.

Saat kabur itulah, jelas Pariem, ia bertemu warga yang kemudian dsangka maling. “Namun kemudian saya jelaskan bahwa saya ART yang bekerja di rumah Pak M-N,” ujarnya.

Usai kejadian itu, sejumlah warga berusaha mendatangi rumah-MN untuk meminta penjelasan pemilik rumah terkait pengakuan Pariem. Bahkan proses klarifikasi itu melibatkan kepolisian, TNI dan pihak kelurahan.

Hasilnya, diketahui bahwa Pariem sudah bekerja selama 5 tahun di rumah M-N. Selama itu pula, ia sering tak diberi makan dan kerap mendapat perlakuan kasar, bahkan anaknya juga sempat diperlakukan kasar oleh M-N.

“Setelah didesak melalui mediasi, Pak M-N mengakui perbuatannya itu. Dia bersedia membayar uang sisa gaji, uang yang diberikan itu belum saya lihat sampai saat ini,” imbuh Pariem.

Sementara itu, U-S yang tak lain merupakan suami M-N, mengatakan bahwa selama Pariem bekerja di rumahnya, hak-haknya sudah dipenuhi termasuk makan 3 x sehari. Adapun gaji memang tidak diberikan karena menurut U-S, uang itu dijadikan tabungan oleh Pariem.

“Selama bekerja, ART itu sudah dipenuhi kebutuhannya. Terkait gaji, itu bukan tidak diberikan namun ditabung, saat mediasi sudah diberikan semua. Masalah ini sudah selesai disertai surat pernyataan,” beber U-S.

Plt. Kapolsek Mayangan, AKP Suharsono mengatakan, konflik personal antara M-N dengan Pariem sudah selesai melalui mediasi. Dalam mediasi itu, jelasnya, majikan ART membayar gaji sebesar Rp 12 juta.

“Pasca ART itu kabur, ada mediasi dimana hasilnya sang majikan bersedia membayar gaji yang belum terbayarkan senilai Rp 12 juta dan masalah ini selesai,” ucap AKP Suharsono. (*)


Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat

9 Mei 2025 - 17:19 WIB

Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah

7 Mei 2025 - 21:10 WIB

Truk TNI Kebakaran dan Meledak di Tol Gempol, Serpihan Lukai Bapak dan Anak

6 Mei 2025 - 13:55 WIB

Kebakaran Truk Militer di Tol Gempol, Satu Prajurit Meninggal, Satu Luka Berat

6 Mei 2025 - 13:23 WIB

Truk Muat Amunisi Milik TNI Terbakar di Tol Gempol, Keluarkan Suara Ledakan

6 Mei 2025 - 06:14 WIB

Tabrak Truk Mogok di Kejayan, Pengendara Motor Tewas

5 Mei 2025 - 09:21 WIB

Jatuh Usai Serempetan, Pemotor Terlindas Truk di Jalur Pantura Pasuruan

5 Mei 2025 - 07:24 WIB

Warga Beji Tewas Mendadak di Depan Rutan Bangil

4 Mei 2025 - 15:09 WIB

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Trending di Peristiwa