Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Religi & Pesantren · 16 Jan 2021 05:44 WIB

Rentetan Bencana Terjadi, Pesantren Bani Rancang Gelar Do’a Bersama


					Rentetan Bencana Terjadi, Pesantren Bani Rancang Gelar Do’a Bersama Perbesar

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Rentetan bencana melanda tanah air selama sepekan terakhir. Mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat, serta banjir di Kalimantan Selatan.

Wafatnya ulama kondang, Syekh Ali Jaber, kian menambah duka lara. Aksi simpatik pun datang dari berbagai penjuru, mulai dari bantuan berupa distribusi logistik dan relawan hingga bantuan moril seperti do’a dan salat ghaib.

Pondok Pesantren Bani Rancang di Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tak ketinggalan memberikan dukungan. Lembaga pendidikan salaf ini menunjukkan empatinya dengan menggelar salat jenazah secara ghaib dan tahlil.

“Salat ghaib dan tahlil ini untuk korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dan bencana alam yang meninggal dunia. Salat ghaib juga kami khususkan kepada Syekh Ali Jaber,” kata Pengasuh Pesantren Bani Rancang, Gus Agus Muktasim Billah, Sabtu (16/01/2021).

PEDULI : Santri Pesantren Bani Rancang terlihat khusyuk mengikuti acara do’a dan tahlil bersama. (Foto : Tim Redaksi).

Selain salat ghaib, imbuh Agus, pesantren juga menggelar doa bersama. “Tujuannya meminta kepada Allah agar musibah cukup sampai disini, tidak ada lagi musibah kedepannya,” ucap alumnus Universitas Zainul Hasan Genggong ini.

Do’a untuk bangsa ini, dijelaskan Agus, melibatkan sedikitnya 500 orang yang terdiri dari santri putra putri, seluruh pengurus pesantren dan beberapa warga sekitar. Ia berencana, doa bersama untuk keselamatan bangsa digelar selama 7 hari.

“Kita mulai salat ghaib, tahlil dan do’a bersama sejak pagi kemarin (Jum’at, red) dan akan kita terus lakukan setidaknya selama 7 hari, demi keselamatan bangsa,” ujar kiai muda yang kerap dipanggil Gus Hasan ini.

Tak hanya kali ini, lanjutnya, setiap ada musibah baik berupa bencana alam maupun ulama kharismatik meninggal dunia, ia selalu menginisiasi pesantren untuk sesegera mungkin melakukan salat jenazah, tahlil dan doa bersama.

“Karena kami cinta Indonesia, kami cinta ulama, kami cinta habib. Semoga bangsa ini selalu dilindungi Allah, diberi keamanan, kedamaian, dan dijauhkan dari segala bentuk musibah,” harap Agus. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Trending di Pemerintahan