Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Religi & Pesantren · 19 Des 2020 23:56 WIB

MUI Diminta Terlibat dalam Penyusunan Perda


					MUI Diminta Terlibat dalam Penyusunan Perda Perbesar

KEDOPOK-PANTURA7.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo diminta ikut terlibat dalam penyusunan sejumlah Peraturan Daerah (Perda), terutama yang menyangkut kepentingan umat. MUI juga diminta agar ikut mengawal terciptanya keadilan sosial di tengah-tengah masyarakat di Kota Probolinggo.

Masalah itu mengemuka dalam diskusi di sela-sela peluncuran buku Khutbah Jumat yang diterbitkan Komisi Dakwah, MUI Kota Probolinggo di Pesantren Hidayatullah, Jalan Porong, Kota Probolinggo, Sabtu malam (19/12/2020).

“Kami menyarankan agar MUI aktif terlibat penyusunan Perda terutama yang menyangkut kepentingan umat,” ujar M. Ayub dari Kombatpol, salah satu ormas. Dengan demikian ide-ide MUI bisa mewarnai peraturan yang dihasilkan DPRD setempat.

Hal senada diungkapkan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah, Masfu’. Sebagai organisasi yang mewadahi ormas-ormas Islam, MUI diminta ikut mengawasi terciptanya keadilan sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Jangan sampai muncul ‘belah bambu’, satu kelompok diangkat, kelompok lain diinjak,” katanya. Dan MUI yang memiliki struktur di daerah, provinsi, hingga pusat diharapkan bisa menjadi penasihat jika umara (pemerintah) melenceng.

Selain itu Masfu’ juga menyarankan, agar MUI tidak menjadi ‘pengetuk palu’ dari kebijakan pemerintah. “Jangan sampai kalau pemerintah butuh pembenaran kemudian memanfaatkan MUI,” tandas dia.

Sementara Kamad dari ormas Hidayatullah menyarankan, agar MUI semakin melebarkan jangkauan dalam mengayomi umat. “Tolong, semua ormas-ormas Islam dirangkul di bawah MUI. Misalnya dalam struktur MUI, semua ormas Islam ada perwakilannya,” ujarnya.

Suasana diskusi lesehan di masjid di Pesantren Hidayatullah semakin ‘hangat’ setelah Tono dari LDII menyarankan, agar MUI memperjuangkan poligami.

“MUI saya sarankan memperjuangkan poligami, bahkan di kalangan PNS tanpa harus kena sanksi, dipecat, dikurangi gajinya, dan lain-lain. Tetapi ini pendapat pribadi, bukan mewakili LDII,” katanya.

Suasana diskusi menjadi “riuh” karena sebagian pengurus MUI dan ketua ormas merupakan PNS. “Waduh bisa gawat ini, bisa dianggap melanggar peraturan. Yang paling berat, saya gak berani sama istri,” ujar seorang pengurus MUI yang juga PNS.

Ketua Umum Kota Probolinggo, KH Nizar Irsyad pun menanggapi usulan-usulan yang muncul dari pengurus ormas. “Soal Perda terutama yang menyangkut umat, kami selalu terlibat. Termasuk sekarang ini pembahasan Raperda soal zakat, MUI juga terlibat,” katanya.

Kiai penggemar kopi hitam itu mengatakan, selama ini MUI berusaha ikut membantu terciptanya keadilan sosial di Kota Probolinggo. “Kepada penegak hukum pun saya katakan terus terang, kalau Anda tidak adil dan amanah nanti di akhirat akan dimasukkan neraka,” ujarnya.

Menanggapi usulan poligami, KH Nizar sambil tersenyum mengaku, mengapresiasinya. “Silakan saja diusulkan, PNS boleh poligami,” katanya.

Sementara itu terkait peluncuran buku Khutbah Jumat, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Dr Muhammad Sulthon MA berharap, mudah-mudahan buku tersebut bisa membantu para khatib. Dikatakan buku kecil itu masih banyak kekurangan sehingga perlu ada penyesuaian dengan kondisi jamaah.

“Silakan, gunakan buku ini sesuai kondisi jamaah di masjid masing-masing. Soal panjang-pendeknya materi khutbah silakan disesuaikan,” urai dosen Universitas Zainul Hasan, Genggong, Kabupaten Probolinggo itu. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Trending di Pemerintahan