Pasien Covid-19 di Kota Probolinggo 80 Persen Tanpa Gejala

KANIGARAN-PANTURA7.com, Beberapa hari belakangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo kian memperketat aktifitas warganya. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang lonjakannya kian tak terkendali.

Setelah mengeluarkan surat edaran (SE) yang mengatur jam operasional swalayan, restoran, cafe, toko dan tempat usaha lainnya, Pemkot Probolinggo dibantu TNI/Polri, juga memasifkan operasi yustisi.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyebut, kasus Covid-19 sejak November 2020 memang tidak terkendali. Hal itu diketahui berdasarkan data angka kasus dari Dinas Kesehatan setempat.

Dikatakan Wali Kota, pada 1 November 2020 terdapat 616 kasus Covid 19. Kemudian pada 20 Desember 2020, angka kasusnya nyaris dua kali lipat, yakni 1.238 kasus.

Pada 1 November 2020, terdapat 14 pasien Covid-19 yang dirawat. Namun pada 20 Desember, pasien yang dirawat bertambah 19 kali lipat, yaitu 271 pasien.

“Kita melihat masih banyaknya masyarakat yang tidak tertib, tidak memakai masker dan bergerombol,” kata Wali Kota menyikapi tingginya lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya.

Lonjakan kasus, berbanding lurus dengan angka kematian akibat Covid-19. Pada 1 November 2020, ada 44 pasien meninggal. Namun saat ini, angka pasien yang meninggal mencapai 85 kasus.

Wali Kota menambahkan, 80 persen pasien Covid-19 di Kota Probolinggo berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). “Dia (OTG) membawa virus ke mana-mana karena merasa sehat,” paparnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga  Bantu Warga Terdampak PPKM, Warga-Pesantren Kolaborasi Dirikan Dapur Umum 

Baca Juga

Arus Mudik Lebaran, Sopir dan Kru Bus Diperiksa Kesehatan

Probolinggo,- Untuk memastikan kesehatan sopir dan kru bus, Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, bersama …