Menu

Mode Gelap
Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN Dituding Sebarkan Ujaran Kebencian disertai Intimidasi, Warga Probolinggo Dipolisikan Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah

Gaya Hidup · 22 Nov 2020 14:08 WIB

Budidaya Burung Berkicau Melejit Ditengah Pandemi


					Budidaya Burung Berkicau Melejit Ditengah Pandemi Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terjadi sepanjang tahun 2020, berdampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat. Dampak terburuk terutama dirasakan oleh para pelaku usaha dan wisata.

Namun, selalu ada hikmah dibalik segala bencana jika jeli melihat peluang, optimis dan gigih dalam bekerja keras. Seperti yang dilakukan oleh Amri, warga Desa Kelurahan Kandangjati Kulon, Kecamatan Kraksaan.

Selama pandemi Covid-19, Amri justru mampu meraup pundi-pundi rupiah yang jumlahnya bisa mencapai Rp 15 juta dalam sebulan. Caranya, hanya dengan bermodal beternak burung yang ia tekuni di rumahnya.

Jangan salah, burung yang dibudidayakan Amri bukan burung biasa melainkan satwa import, yang komunitasnya jarang ditemui di tanah air. Sedikitnya, ada 2 jenis spesies burung yang mendatangkan rejeki bagi pria paruh baya itu.

Kedua burung import itu meliputi Burung Kicau Parkit Australia dan Burung Kicau Sankanur. Untuk mendapatkan uang dari budidaya burung ini, Amri cukup menjual anakan dari kedua burung tersebut.

Dikatakan Amri, ia menjual anakan Parkit Rp 400-500 ribu per ekor, sedangkan indukan dibandrol Rp 750 ribu hingga Rp 1,5 juta. Sementara anakan Sankanur dipatok Rp 1,3 juta per ekor dan indukan dijual seharga Rp 4-5 juta.

“Dalam sepekan, hampir 60 ekor burung anakan kedua jenis itu terjual ke berbagai daerah. Kalau harganya variasi, tergantung jenis dan usia burung. Kalau dewasa lebih mahal,” kata Amri saat ditemui di kandang ternaknya, Minggu (22/11/2020).

Saat ini, lanjut Amri, ada sekitar 50 pasang burung kicau parkit australia dan 10 pasang burung kicau sankanur di kandangnya, serta 60 ekor anakan burung parkit dan 5 anakan burung kicau sankanur.

“Kalau pesan indukan harus dari luar daerah. Awalnya cuma hobi saja, tapi lama kelamaan banyak yang mau beli. Mayoritas pembeli Situbondo, Bondowoso hingga ke Banyuwangi,” ungkap dia.

Harga jual, sambung Amri, juga bisa dipengaruhi oleh umur, selain oleh suara kicauan burung dan warna bulu. Biasanya, menurut dia, peminat burung lebih memilih membeli burung yang bunyi kicaunya meyakinkan.

“Burung parkit australia saya kawinkan secara silang untuk menghasilkan warna yang berbeda. Kalau sankanur saya kumpulkan di satu kandang, karena jumlahnya tidak begitu banyak,” tutur Amri. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Trending di Gaya Hidup