Kiai Mutawakkil; Waspadai Aliran Sesat Berkedok Thoriqoh

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Wakil Ro’is Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah meminta masyarakat, khususnya warga Nadhlatul Ulama (NU) mewaspadai ajaran sesat berkedok thoriqoh atau tarekat.

Sebab ajaran ini, menurut Kiai Mutawakkil, selain mengancam keansihan ajaran agama islam, juga dapat mengancam sendi-sendi kehidupan sosial dan kebangsaan. Namun ia meminta warga tidak gegabah menyikapinya.

“Jika menemui ajaran demikian, laporkan ke MWC atau PCNU. Bisa juga ke kecamatan dan kepolisian, jangan bertindak sendiri,” kata Kiai Mutawakkil usai melantik pengurus PCNU Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (8/11/2020).

Di Kabupaten Probolinggo, jelas Kiai Mutawakkil, ajaran ini sudah merebak dan telah terdeteksi meski dakwah dilakukan secara diam-diam. Thoriqoh yang digelar, isinya tidak sama dengan toriqoh ajaran para ulama Ahlussunnah wal jamaah.

“Wiridan kumpul laki dan perempuan, lampu harus mati selama mengikuti thoriqoh, dan tidak pakai baju seperti di Kecamatan Leces. Ada juga seorang santri, istrinya ikut thoriqoh ini malah ikut mursyidnya tidak mau pulang ke rumah,” terangnya.

Oleh karenanya, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan ini meminta, Pengurus NU dan badan otonomnya, harus memaksimalkan pendampingan kepada masyarakat, khususnya nadhliyin (Warga NU, red). “Jangan hanya datang ketika pilkada saja,“ tuturnya.

Oleh karena itu, sambung kiai Mutawakkil, bimbingan dan pendampingan dimaksimalkan agar supaya kehadiran NU dirasakan ditengah-tengah masyarakat. “Jangan hanya datang ketika pilkada saja, karena seperti itu ketahuan ada batu dibalik udang,” tuturnya.

Kiai Mutawakkil menambahkan, ada dua misi titipan jam’iyah bagi setiap pengurus NU. Pertama misi keagamaan; Kedua, misi kemasyarakatan dan ketiga misi kebangsaan.

“Misi pertama menuntun warga NU agar istiqomah dalam aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah. Kenapa ini harus saya sampaikan, jujur dampak buruk dari globalisasi adalah menyebarnya pemahaman agama yang tidak sesuai dengan kultur budaya,” ulasnya.

Baca Juga  Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Probolinggo Kembali Perketat Jam Malam

Terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Moh. Yasin mengatakan, ajaran sesat seperti yang disampaikan Kiai Mutawakkil memang benar adanya. Akan tetapi, menurut dia, pihaknya masih melakukan pendalaman..

“Karena memang sering berpindah-pindah tempat. Kadang di Kecamatan Tiris, setelah kita ketahui lokasinya tiba-tiba pindah ke Kecamatan Krucil. Oleh karena itu kami akan bekerjasama dengan PCNU Kota Kraksaan, karena kami tidak mampu berjalan sendirian,” ujar Yasin. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Keluarkan Maklumat, MUI Kabupaten Probolinggo Larang Patrol Sahur

Probolinggo,- Dalam rangka datangnya bulan Ramadan 1445 H, Dewan Pimpinan (DP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) …