Menu

Mode Gelap
Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP Polisi Gerebek Judi Cap Jiki di Pandaan, 8 Orang Ditangkap Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Warga Sumberlangsep Terisolasi Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik 5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

Ekonomi · 20 Sep 2020 10:24 WIB

Harga Tomat ‘Terjun Bebas’ Rp300 per Kg


					Harga Tomat ‘Terjun Bebas’ Rp300 per Kg Perbesar

BANTARAN-PANTURA7.com, Harga tomat di tingkat petani di Probolinggo “terjun bebas” hingga Rp300 per kilogram(kg).

Hal ini disampaikan di antaranya, oleh Mistiran (50) warga Desa Kramatagung, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku, merugi akibat hasil panennya tersebut hanya ditawar Rp300 per kg oleh pedagang.

Harga jual, serendah itu, kata Mistiran, tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan, mulai dari pembelian bibit, proses pengairan, hingga pupuk yang saat ini mahal dan langka.

“Saya bagi-bagikan ke tetangga, bagi yang butuh tomat saya suruh langsung ambil di sawah,” kata Mistiran saat ditemui di sawahnya, Minggu (20/9/2020).

Kalaupun dipanen sendiri dan dijual ke pedagang hasil dari penjualnya masih minus untuk bayar upah buruh yang memanen.

Sementara itu Rosi (27), pedagangdi Pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo mengakui, harga tomat menurun drastis.

Hal ini, kata Rosi, disebabkan stok tomat di pasaran melimpah sehingga harganya anjlok. Hari ini ia menjual tomat di pasaran dengan harga Rp1.500 per kg.

Harga normal tomat, menurut Rosi, biasanya Rp4.000 sampai Rp5.000 per kg.

“Tengkulak yang memasok tomat ke saya mengambilnya di Malang, karena dari petani sana justru lebih murah lagi,” ujar Rosi.

Rosi memperkirakan, harga tomat ke depan akan naik. Hal ini karena banyak petani yang memberikan hasil panen tomatnya secara sukarela sehingga tidak masuk di pasaran.

“Nanti kalau stok di pasaran menurun, pasti harganya normal kembali,” pungkas Rosi. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi