Menu

Mode Gelap
Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas Distribusi BBM ke Jember Terganggu, Sejumlah SPBU Kehabisan Stok

Regional · 19 Jul 2020 12:26 WIB

Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan


					Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, mulai memetakan kawasan rawan bencana kekeringan. Hasilnya, sedikitnya 8 kecamatan dinilai rawan mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga menjelaskan, selain pantauan terbaru, data kawasan rawan bencana juga mengacu pada tahun sebelumnya. Dimana ada 8 kecamatan yang sempat mengalami kekeringan akut.

“Delapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Tegalsiwalan, Tongas, Bantaran, Wonomerto, Banyuanyar, Kuripan, Lumbang, dan Besuk,” kata Sugeng via jaringan seluler, Minggu (19/7/2020).

Meski demikian, lanjut Sugeng, hingga saat ini tak satupun dari 8 kecamatan tersebut yang mengajukan bantuan air bersih. Sugeng meyakini karena persediaan air bersih di daerah tersebut dan kecamatan lain pada umumnya, masih aman.

“Sekarang kemaraunya kan masih kemarau basah, jadinya persediaan air masih cukup aman. Terbukti sejauh ini belum ada pengajuan droping air bersih,” ungkap dia.

Namun tidak adanya pengajuan droping air, tak membuat BPBD terbuai. Menurut Sugeng, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan, apalagi petugas BPBD diluar Kabupaten Probolinggo sudah mulai aktif mendistribusikan air.

“Atasan juga sudah memerintahkan kami untuk bersiap, karena teman-teman dari BPBD Bondowoso dan Pasuruan sudah mulai aktif melakukan droping air bersih, sehingga kami juga mulai antisipasi ini,” ujarnya.

Sementara mekanisme untuk pengajuan bantuan air, sambung Sugeng, masih sama dengan tahun sebelumnya. Dimana permintaan bantuan air diajukan oleh pemerintah desa kepada BPBD secara langsung.

“Takutnya yang mengajukan distribusi air bersih dari daerah yang kekeringan itu mendadak. Sehingga harus ada pengajuan ke kami dulu, baik itu menggunakan surat ataupun via telpon, agar kami bisa membuat jadwal pengiriman,” papar Sugeng. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Trending di Regional