Menu

Mode Gelap
Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

Regional · 19 Jul 2020 12:26 WIB

Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan


					Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, mulai memetakan kawasan rawan bencana kekeringan. Hasilnya, sedikitnya 8 kecamatan dinilai rawan mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga menjelaskan, selain pantauan terbaru, data kawasan rawan bencana juga mengacu pada tahun sebelumnya. Dimana ada 8 kecamatan yang sempat mengalami kekeringan akut.

“Delapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Tegalsiwalan, Tongas, Bantaran, Wonomerto, Banyuanyar, Kuripan, Lumbang, dan Besuk,” kata Sugeng via jaringan seluler, Minggu (19/7/2020).

Meski demikian, lanjut Sugeng, hingga saat ini tak satupun dari 8 kecamatan tersebut yang mengajukan bantuan air bersih. Sugeng meyakini karena persediaan air bersih di daerah tersebut dan kecamatan lain pada umumnya, masih aman.

“Sekarang kemaraunya kan masih kemarau basah, jadinya persediaan air masih cukup aman. Terbukti sejauh ini belum ada pengajuan droping air bersih,” ungkap dia.

Namun tidak adanya pengajuan droping air, tak membuat BPBD terbuai. Menurut Sugeng, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan, apalagi petugas BPBD diluar Kabupaten Probolinggo sudah mulai aktif mendistribusikan air.

“Atasan juga sudah memerintahkan kami untuk bersiap, karena teman-teman dari BPBD Bondowoso dan Pasuruan sudah mulai aktif melakukan droping air bersih, sehingga kami juga mulai antisipasi ini,” ujarnya.

Sementara mekanisme untuk pengajuan bantuan air, sambung Sugeng, masih sama dengan tahun sebelumnya. Dimana permintaan bantuan air diajukan oleh pemerintah desa kepada BPBD secara langsung.

“Takutnya yang mengajukan distribusi air bersih dari daerah yang kekeringan itu mendadak. Sehingga harus ada pengajuan ke kami dulu, baik itu menggunakan surat ataupun via telpon, agar kami bisa membuat jadwal pengiriman,” papar Sugeng. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

2 Mei 2025 - 18:33 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Trending di Regional