Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Berita Pantura · 2 Jul 2020 12:50 WIB

Pengusaha Bus Keluhkan Penumpang Sepi


					Pengusaha Bus Keluhkan Penumpang Sepi Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Pengusaha bus di Probolinggo mengeluhkan sepinya penumpang di masa pandemi Covid-19. Bahkan menyosong adaptasi kebiasaan baru atau new normal, jumlah penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) juga sepi.

Walaupun bus AKAP tetap boleh beroperasi dengan trayek dan jumlah armada yang terbatas, penumpang yang berminat untuk menggunakannya tetap saja kurang.

“Akhirnya tidak ada bus yang mau masuk ke terminal baik Surabaya maupun lainnya karena tidak ada penumpangnya,” kata Pemilik PT Akas Sejahtera, Zendy Hardianto, Kamis (2/7/2020).

Penumpang yang datang ke terminal juga sedikit. Selain itu ada juga pemeriksaan dari petugas, penumpang harus mengikuti rapid test untuk mendeteksi Covid-19. Harapannya jika diterapkan the new normal, kendaraan angkutan penumpang bisa diberlakukan seperti biasa.

“Harapannya bisa diberlakukan normal saja dengan pembatasan kapasitas penumpang. Selain itu, surat sehat dari dokter atau klinik sudah cukup sebagai syarat bepergian jika dibutuhkan, tidak perlu rapid test,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Subyanto, HRD PT Akas Sejahtera. Ia berharap, agar peraturan dikembalikan seperti awal berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Bus beroperasi sesuai dengan Surat Edaran 4 Gugus Tugas, namun di terminal disiapkan tim kesehatan, seperti yang ada di bandara,” ujar Subyanto.

Dikatakan dengan dimudahkan syarat bepergian namun tetap menaati protokol kesehatan serta membatasi jumlah penumpang diharapkan bisa membuat bus AKAP bisa kembali beroperasi. “Karena sudah hampir empat bulan, perusahaan otobus (PO) terus mengalami pengurangan pendapatan, bahkan hingga nol persen,” katanya.

Salah seorang pengemudi, Agus berharap, menjelang new normal penumpang sudah banyak. Tidak usah lagi penumpang diminta membawa surat keterangan telah rapid test. “Namun kita tetap menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.(*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sopir Bus Keluhkan Macet Parah di Klakah, Waktu Tempuh Bertambah Satu Jam Lebih

7 Juli 2025 - 18:45 WIB

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Trending di Berita Pantura