Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Berita Pantura · 8 Mei 2020 12:01 WIB

PSBB di Sidoarjo Gagal Bendung Penyebaran Covid-19


					PSBB di Sidoarjo Gagal Bendung Penyebaran Covid-19 Perbesar

SIDOARJO-PANTURA7.com, Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Sidoarjo sudah memasuki hari ke sebelas dan akan berakhir pada 11 Mei 2020. Hampir dua pekan diterapkan, sistem ini nyatanya gagal menekan penyebaran Covid-19.

Hal ini terlihat dari jumlah penyebaran pasien Covid-19 di kota udang tersebut, yang ironisnya justru bertambah pesat setiap harinya. Data sementara hingga Jumat (8/5) jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 152 orang dimana 16 diantaranya meninggal dunia.

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 214 orang dan 18 diantaranya meninggal dunia. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 832 dengan dua orang meninggal dunia.

Padahal pada 26 April 2020 atau dua hari sebelum PSBB, total pasien yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Sidoarjo baru 80 orang dengan jumlah PDP 172 orang dan jumlah ODP 662 orang.

“Target PSBB menekan penyebaran Covid-19 hingga 30% sepertinya agak berat,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin.

Menurut Nur Ahmad, melihat semakin banyak penderita covid-19 ini, pihaknya akan melakukan rapid test lebih banyak lagi. Rapid test ini harus dilakukan untuk mendeteksi lebih dini sehingga penanganannya bisa lebih cepat.

“Untuk itu semua harus instropeksi, para petugas juga demikian. Masyarakat juga demikian, kita harus sadar bahwasannya ini bahaya, benar-benar mengancam karena perkembangannya sangat luar biasa,” papar dia.

Rapid test diantarannya akan dilakukan di pasar-pasar, karena di pasar ditemukan pedagang positif terpapar virus corona. Setelah dilakukan rapid test, juga ada pedagang yang reaktif atau diduga terpapar virus mematikan tersebut.

Diakui Nur Ahmad, tidak mudah melakukan upaya penekanan penyebaran Covid-19. “Kita ingin selesai mengatasi masalah Covid-19, tapi kita juga tidak ingin ekonomi ambruk, ya, itu masalahnya,” tegas Nur Ahmad.

Nur Ahmad juga belum bisa memastikan apakah PSBB di Sidoarjo diperpanjang atau tidak. “Sebab hal itu juga harus dibicarakan dulu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tandasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 20 kali

Baca Lainnya

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Kementan Bantu Dua Combine Harvestar dan 40 Traktor untuk Petani Lumajang

3 Juni 2025 - 15:09 WIB

Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Seribuan Warga di Jember Ikuti Operasi Katarak Massal

31 Mei 2025 - 18:53 WIB

DTSEN: Revolusi Data Terpadu Pertama di Indonesia untuk Perbaikan Penyaluran Bantuan Sosial

30 Mei 2025 - 16:27 WIB

Trending di Nasional