Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Berita Pantura · 8 Mei 2020 12:01 WIB

PSBB di Sidoarjo Gagal Bendung Penyebaran Covid-19


					PSBB di Sidoarjo Gagal Bendung Penyebaran Covid-19 Perbesar

SIDOARJO-PANTURA7.com, Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Sidoarjo sudah memasuki hari ke sebelas dan akan berakhir pada 11 Mei 2020. Hampir dua pekan diterapkan, sistem ini nyatanya gagal menekan penyebaran Covid-19.

Hal ini terlihat dari jumlah penyebaran pasien Covid-19 di kota udang tersebut, yang ironisnya justru bertambah pesat setiap harinya. Data sementara hingga Jumat (8/5) jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 152 orang dimana 16 diantaranya meninggal dunia.

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 214 orang dan 18 diantaranya meninggal dunia. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 832 dengan dua orang meninggal dunia.

Padahal pada 26 April 2020 atau dua hari sebelum PSBB, total pasien yang terkonfirmasi positif di Kabupaten Sidoarjo baru 80 orang dengan jumlah PDP 172 orang dan jumlah ODP 662 orang.

“Target PSBB menekan penyebaran Covid-19 hingga 30% sepertinya agak berat,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin.

Menurut Nur Ahmad, melihat semakin banyak penderita covid-19 ini, pihaknya akan melakukan rapid test lebih banyak lagi. Rapid test ini harus dilakukan untuk mendeteksi lebih dini sehingga penanganannya bisa lebih cepat.

“Untuk itu semua harus instropeksi, para petugas juga demikian. Masyarakat juga demikian, kita harus sadar bahwasannya ini bahaya, benar-benar mengancam karena perkembangannya sangat luar biasa,” papar dia.

Rapid test diantarannya akan dilakukan di pasar-pasar, karena di pasar ditemukan pedagang positif terpapar virus corona. Setelah dilakukan rapid test, juga ada pedagang yang reaktif atau diduga terpapar virus mematikan tersebut.

Diakui Nur Ahmad, tidak mudah melakukan upaya penekanan penyebaran Covid-19. “Kita ingin selesai mengatasi masalah Covid-19, tapi kita juga tidak ingin ekonomi ambruk, ya, itu masalahnya,” tegas Nur Ahmad.

Nur Ahmad juga belum bisa memastikan apakah PSBB di Sidoarjo diperpanjang atau tidak. “Sebab hal itu juga harus dibicarakan dulu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tandasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal

19 April 2025 - 16:29 WIB

Lahan untuk Program 3 Juta Rumah di Lumajang Belum Terpetakan

14 April 2025 - 14:03 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Trending di Nasional