Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Berita Pantura · 28 Apr 2020 15:39 WIB

Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton


					Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Fenomena ubur-ubur di perairan laut utara Kabupaten Probolinggo berlanjut. Bahkan biota laut ini, kini merambah memasuki kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya di Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP).

Informasi yang berhasil dihimpun PANTURA7.com, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 hari yang lalu itu, akan dikendalikan dengan 3 lapis pengaman berupa jaring-jaring.

Pertama, kata Musthofa, dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam intake kanal.

“Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU,” papar Musthofa, Selasa (28/4/2020).

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton menurut Musthofa, juga menggandeng nelayan di sekitar unit, agar juga terlibat dalam penanganan ubur-uburubur-ubur ini, para nelayan menggunakan 7 perahu.

“Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur,” tandasnya.

Kawanan ubur-ubur memasuki perairan objek vital, tidak hanya kali ini saja. Pada tahun 2016, fenomena serupa juga terjadi. Seperti sebelumnya, penanganan ubur-ubur kali ini juga tidak gampang.

“Kami menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga agar salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya,” urai Musthofa.

Dikatakan Musthofa, pihaknya sudah berkaca pada pengalaman tahun 2016 lalu. Oleh karenanya, kali ini pihaknya lebih siap dan sudah menyiapkan metode-metode yang telah terbukti berhasil.

“Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” pungkas Mustofa. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Trending di Regional