Menu

Mode Gelap
Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya Terekam CCTV, Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Diringkus Polisi Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur Polres Probolinggo Ringkus Enam Maling Jalanan yang Resahkan Warga Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

Berita Pantura · 28 Apr 2020 15:39 WIB

Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton


					Wow! Ubur-ubur ‘Menyerbu’ PLTU Paiton Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Fenomena ubur-ubur di perairan laut utara Kabupaten Probolinggo berlanjut. Bahkan biota laut ini, kini merambah memasuki kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya di Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP).

Informasi yang berhasil dihimpun PANTURA7.com, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 hari yang lalu itu, akan dikendalikan dengan 3 lapis pengaman berupa jaring-jaring.

Pertama, kata Musthofa, dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam intake kanal.

“Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU,” papar Musthofa, Selasa (28/4/2020).

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton menurut Musthofa, juga menggandeng nelayan di sekitar unit, agar juga terlibat dalam penanganan ubur-uburubur-ubur ini, para nelayan menggunakan 7 perahu.

“Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur,” tandasnya.

Kawanan ubur-ubur memasuki perairan objek vital, tidak hanya kali ini saja. Pada tahun 2016, fenomena serupa juga terjadi. Seperti sebelumnya, penanganan ubur-ubur kali ini juga tidak gampang.

“Kami menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga agar salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya,” urai Musthofa.

Dikatakan Musthofa, pihaknya sudah berkaca pada pengalaman tahun 2016 lalu. Oleh karenanya, kali ini pihaknya lebih siap dan sudah menyiapkan metode-metode yang telah terbukti berhasil.

“Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” pungkas Mustofa. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Material Tanah dan Batu Besar Menutup Jalur Piket Nol Lumajang

29 Juli 2025 - 15:05 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Trending di Lingkungan