Menu

Mode Gelap
Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

Berita Pantura · 4 Apr 2020 23:56 WIB

Physical Distancing, Jalan dr Moh. Saleh Ditutup


					Physical Distancing, Jalan dr Moh. Saleh Ditutup Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Setelah Jalan Suroyo, Jalan dr Moh. Saleh, Kota Probolinggo ditutup Sabtu tadi malam (4/4/2020). Pemblokiran jalan itu terkait perlakuan jarak fisik aman (physical distancing) untuk menghindari penulan virus Corona (Covid-19).

Petugas pun memasang blokade dan papan pengumuman di depan RM Sumber Hidup, yang menjadi ujung selatan Jalan dr Moh. Saleh. Sejumlah petugas pun berjaga-jaga di simpang tiga yang menjadi pertemuan Jalan dr Moh. Saleh dengan Jalan Panglima Sudirman itu.

“Kami mengajak masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah, agar berdiam diri di rumah dan membatasi aktivitas dengan banyak orang di luar rumah,” kata Kasat Lantas AKP Tavip Hariyanto mendampingi Kapolresta, AKBP Ambariyadi Wijaya.

Tidak hanya petugas yang menggelar pshysical distancing di malam Minggu. Sejumlah jalan kampung seperti Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Dahlia, Jalan Seruni, hingga Jalan Cempaka juga dijaga ketat warga setempat.

“Saya tidak malam hendak lewat di jalan Wijaya Kusuma, ternyata dijaga sejumlah warga, ada tentaranya juga. Akhirnya saya mengambil jalan lain,” kata M. Ali, warga Tisnonegaran.

Penjagaan ketat selain membuat repot warga yang hendak lalu-lalang di kampung sisi lain juga membuat warga mengaku, tenang. “Sebagai warga kampung, ya kami merasa tenang ada yang jaga-jaga di mulut jalan, biar kita semua aman dari penularan virus Corona,” kata Nur Wahyudi, warga Jalan Cempaka.

Malam Minggu kali ini berdasarkan pengamatan relatif lebih sepi dibandingkan malam Minggu sepekan lalu. Di kawasan alun-alun misalnya, hanya ada beberapa odong-odong dengan beberapa penumpang yang berputar-putar.

Demikian juga pedagang kaki lima (PKL) di kawasan alun-alun terlihat sepi pembeli. “Semua pada takut Corona, pembeli sepi,” ujar seorang PKL. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Trending di Nasional