Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Gaya Hidup · 16 Mar 2020 13:44 WIB

Kenalkan, Kantong Plastik Berbahan Singkong, Aman dan Ramah Lingkungan


					Kenalkan, Kantong Plastik Berbahan Singkong, Aman dan Ramah Lingkungan Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Penggunaan kantong plastik saat ini telah menyebabkan permasalahan lingkungan yang amat serius. Berbagai inovasi pun diciptakan untuk membuat kantong plastik alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Kantong-kantong plastik yang dikenal sebagai bioplastik memang dibuat dari tumbuh-tumbuhan hingga kulit ikan. Bioplastik ini dibuat agar wadah praktis tersebut lebih mudah diurai. Sebab, plastik dari bahan kimia yang kini populer digunakan perlu waktu lama agar bisa terurai.

Akibatnya, plastik-plastik ini malah bertumpuk di permukaan Bumi hingga akhirnya bersarang di tubuh mahkluk hidup lain, hingga ke tubuh kita, manusia.

Singkong ternyata tak hanya bisa disulap menjadi berbagai makanan lezat seperti krupuk singkong dan lainnya. Tapi, singkong bisa juga menjadi media untuk menyelamatkan lingkungan dari menumpuknya sampah plastik yang sulit terurai.

Plastik berbahan baku singkong sejak satu tahun terakhir sudah mulai diproduksi pabrikan PT Intera Lestari Polimer, yang berada di Tangerang. Sebelum diproduksi massal, pihak pabrik melakukan riset selama 5 tahun.

Setelah meriset dari berbagai sisi, antara lain ketersediaan bahan baku dan keamanannya, akhirnya pihaknya memproduksi plastik berbahan baku singkong,’’ terang PT Intera Lestari Polimer, Sujono, Senin (16/3/2020).

”Setelah itu dicampur dengan biji plastik dengan komposisi 80 persen singkong dan 20 persen biji plastik. Selanjutnya diproduksi menjadi kantong plastik berukuran kurang lebih 30 cm x 15 cm dan kantong sampah,” jelasnya.

Dikatakam Sujono, untuk mendapatkan bahan baku, pihak pabrik memilih bekerja sama dengan petani. Pihaknya tidak membuat perkebunan singkong sendiri, dengan tujuan membantu petani. Dalam proses pengolahan, singkong terlebih dahulu dijadikan tepung.

Menurut Sujono, harga kantong plastik isi 50 pcs Rp 25.000 dan kantong sampah per pcs Rp 5.400. Harganya memang lebih mahal dibanding yang oxium. Dengan isi yang sama, kantong plastik oxium harganya Rp 8.500.

“Namun kami tetap punya pangsa pasar, seperti di hotel dan restoran,” tuturnya.

Saat ini, imbuhnya, pihak pabrik baru memproduksi kurang dari 10 ton plastik singkong per bulan. Namun bila permintaan pasar semakin besar, dia siap memroduksi hingga 100 ton plastik. Keistimewaan plastik dari singkong ini dapat terurai hanya dalam waktu enam bulan.

“Teknologinya ini 100 persen Indonesia. Produknya juga mendapat sertifikat dari World CSR Day and World Sustainability,” tuturnya.

Kepala DLH Kota Probolinggo melalui Sekretaris, Retno Wandansari mengapresiasi inovasi tersebut. Apalagi, dalam catatannya, produksi sampah mencapai 6000 ton sampah per hari.

‘’Meningkatnya penggunaan plastik, tak hanya di Indonesia tapi juga negara-negara lain. Sampah itu menimbulkan persolan yang tidak remeh. Adanya inovasi plastik dari singkong, menjadi salah satu mengatasi persoalan sampah plastik selama ini,’’ pujinya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan