Menu

Mode Gelap
Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Bertambah jadi 14 Orang Polres Probolinggo Kota Amankan 6 Ekor Hewan Ternak, Diduga Hasil Curian Pikap di Muneng Probolinggo Terbakar, Api Sambar Toko, Bengkel dan Rumah

Regional · 9 Feb 2020 09:33 WIB

Drainase Buruk, 2 Desa di Tanggulangin Terendam Banjir


					Salah satu kawasan yang tergenang banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. (Foto : Fathir Hafidz) Perbesar

Salah satu kawasan yang tergenang banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. (Foto : Fathir Hafidz)

TANGGULANGIN-PANTURA7.com, Buruknya sistem drainase saat musim hujan, membuat 2 desa di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten sidoarjo, sejak sebulan belakangan ini tergenang banjir. Debit air bahkan mencapai ketinggian hingga 50 sentimeter.

Dua desa tersebut yakni Desa Kedungbendo dan Desa Banjar Asri. Kondisi terparah terjadi di Desa Kedungbendo, dimana ratusan rumah warga tergenang. Dampaknya, sedikitnya 10 kepala keluaga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

“Ya terpaksa mengungsi mas, daripada di dalam rumah air banjir tambah naik aja mas. Lagian harus tidur dimana? Lha wong kasur di rumah sudah basah,” tutur Sholikin, warga Desa Kedungbendo, Minggu (9/2/2020).

Tak hanya rumah penduduk, banjir juga menggenangi sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu. Ruang kelas tergenang banjir, dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter.

Menurut warga, selain drainase yang buruk saat musim hujan, banjir yang menggenangi pemukiman mereka juga dipicu aktivitas pengeboran gas pihak Minarak Brantas, yang berlangsung sejak akhir Desember lalu.

Warga mengklaim, Minarak Brantas melakukan pengurukan tanpa memperhatikan drainase. Buntutnyya, puluhan hektar sawah warga juga tergenang banjir, hingga lahan pertanian tersebut terancam tak bisa dimanfaatkan lagi untuk bercocok tanam.

“Di daerah ini sering banjir kalau sudah musim hujan. Tapi kalau banjir nggak separah ini,” ujar Minarsih, warga terdampak banjir.

Minarsih menambahkan, banjir kali ini yang terparah sejak beberapa tahun terakhir.  “Lha Minarak Brantas nggak pernah bikin tempat penampungan air, makanya sekarang banjir ini tambah parah,” jelasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 23 kali

Baca Lainnya

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama

2 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Ratusan ASN Pemkot Probolinggo Ajukan Cerai, Mayoritas Diajukan Pihak Istri

1 Oktober 2025 - 18:17 WIB

Santri Masih Dirawat Karena Minum HCL, Tapi Kasusnya Belum Ditangani Polisi

1 Oktober 2025 - 17:16 WIB

122 Perlintasan KA Tak Terjaga di Daop 9, 15 Kecelakaan Sudah Terjadi Sepanjang 2025

28 September 2025 - 15:53 WIB

PKB Sesalkan Wabup Jember Surati KPK, Desak Bupati-Wabup Duduk Bersama

26 September 2025 - 21:15 WIB

Trending di Regional