Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Regional · 9 Feb 2020 09:33 WIB

Drainase Buruk, 2 Desa di Tanggulangin Terendam Banjir


					Salah satu kawasan yang tergenang banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. (Foto : Fathir Hafidz) Perbesar

Salah satu kawasan yang tergenang banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. (Foto : Fathir Hafidz)

TANGGULANGIN-PANTURA7.com, Buruknya sistem drainase saat musim hujan, membuat 2 desa di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten sidoarjo, sejak sebulan belakangan ini tergenang banjir. Debit air bahkan mencapai ketinggian hingga 50 sentimeter.

Dua desa tersebut yakni Desa Kedungbendo dan Desa Banjar Asri. Kondisi terparah terjadi di Desa Kedungbendo, dimana ratusan rumah warga tergenang. Dampaknya, sedikitnya 10 kepala keluaga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

“Ya terpaksa mengungsi mas, daripada di dalam rumah air banjir tambah naik aja mas. Lagian harus tidur dimana? Lha wong kasur di rumah sudah basah,” tutur Sholikin, warga Desa Kedungbendo, Minggu (9/2/2020).

Tak hanya rumah penduduk, banjir juga menggenangi sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu. Ruang kelas tergenang banjir, dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter.

Menurut warga, selain drainase yang buruk saat musim hujan, banjir yang menggenangi pemukiman mereka juga dipicu aktivitas pengeboran gas pihak Minarak Brantas, yang berlangsung sejak akhir Desember lalu.

Warga mengklaim, Minarak Brantas melakukan pengurukan tanpa memperhatikan drainase. Buntutnyya, puluhan hektar sawah warga juga tergenang banjir, hingga lahan pertanian tersebut terancam tak bisa dimanfaatkan lagi untuk bercocok tanam.

“Di daerah ini sering banjir kalau sudah musim hujan. Tapi kalau banjir nggak separah ini,” ujar Minarsih, warga terdampak banjir.

Minarsih menambahkan, banjir kali ini yang terparah sejak beberapa tahun terakhir.  “Lha Minarak Brantas nggak pernah bikin tempat penampungan air, makanya sekarang banjir ini tambah parah,” jelasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji

3 Mei 2025 - 09:49 WIB

Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

2 Mei 2025 - 22:20 WIB

Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

2 Mei 2025 - 18:33 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Trending di Regional