Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 4 Des 2019 06:56 WIB

Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas


					Kekeringan, Warga Desa Sindet Anyar Cari Air ke Sungai Pancar Glagas Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kemarau berkepanjangan masih melanda beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo. Sebagian warga bahkan harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan air bersih dan layak konsumsi.

Seperti yang dirasakan warga Desa Sindet Anyar, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sejak 4 bulan terakhir, warga dipusingkan dengan minimnya persediaan air bersih sehingga mereka harus mencari sumber air ke daerah lain.

Abdul Aziz (70) warga setempat mengatakan, kemarau panjang membuat sumur dan sumber mata ait di wilayah tersebut mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mendatangi sumber mata air di desa tetangga dengan menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer (KM).

“Sejak di Desa Sindet Anyar kekeringan, untuk mandi ataupun nyuci pakaian maka warga banyak yang pergi ke sungai Pancar Glagas atau yang biasa disebut Sungai Klatakan. Kalau jalan kaki, itu sekitar sepuluh kiloan,” kata Aziz, Rabu (4/12).

Dengan krisis air bersih yang melanda kawasan tersebut, lanjut Aziz, ia dan warga yang lain berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Entah dari pemerintah desa ataupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggi, untuk mengurangi beban warga soal air bersih.

“Karena selama kekeringan, warga di sini tidak pernah menerima bantuan air bersih dari pemerintah desa atau pemerintah kabupaten. Ya, warga cuma berharap ada bantuan dari pemerintah,” pinta Aziz.

Jika nantinya mendapatkan bantuan air bersih, sambung Aziz, warga akan berhemat dalam pemakaiannya. Jika tidak untuk kebutuhan minum dan memasak, paparnya, maka warga tidak akan mempergunakan kecuali sifatnya sangat mendesak.

“Paling cuma dibuat minum saja. Kalau untuk cuci pakaian atau mandi, kami akan pergi ke sungai. Karena turunnya hujan tidak diketahui, jadinya kami akan hemat air bersihnya,” tutup Aziz saat ditemui di rumahnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Trending di Sosial