PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pertemuan sejumlah nasabah dan pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Mitra Perkasa di Pemkot Probolinggo, Rabu (18/9) sore gaduh. Dalam pertemuan tertutup yang difasilitasi Pemkot Probolinggo itu kedua belah menemui jalan buntu.
Audiensi tertutup itu mencari solusi terkait tidak cairnya uang nasabah. Lantaran tak bisa masuk, sebagian nasabah teriak-teriak karena tidak bisa masuk ruangan.
“Tadi kami diajak untuk ke Pemkot ternyata tidak boleh masuk, kami ingin meminta ketegasan. Uang saya banyak ini kapan bisa kembali,” ujar Hengki (60), warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran.
Sekitar dua jam audiensi berlangsung rupanya tidak ada titik temu. Diduga karena pihak yang mengetahui permasalahan yakni, Zulkifli Chalik tidak hadir.
Sementara itu Ketua KSU Mitra Perkasa, Welly Sukamto yang hadir saat audiensi mengakui, kalau koperasinya mengalami pailit. Hal itu telah ditetapkan oleh enam kurator.
“Koperasi kami sudah ditetapkan kalau pailit. Maka dengan demikian segala urusan termasuk hukum diambil alih kurator. Sehingga semua kegiatan administrasi urusan kurator,” kata Welly kepada awak media.
Selain itu ia pasrah bila aset KSU disita petugas. Namun ia masih diminta untuk mempertemukan kembali dirinya dengan kurator termasuk dengan mantan pengurus yakni, Zulkifli Chalik.
“Ini kan tadi tidak ada titik temu. Nah kalau saya mau saja bertemu bertiga dengan kurator dan Pak Zulkifli, atau bahkan dengan pihak pemerintah. Kita tidak cari siapa yang benar dan siapa yang salah, karena yang utama adalah nasabah,” katanya.
Mewakili Pemkot Probolinggo, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Gatot Wahyudi mengatakan, masalah KSU Mitra Perkasa menjadi urusan Diskoperindag Jatim.
“Secara kelembagaan ditangani Diskoperindag Jatim. Namun kami upayakan ada pertemuan lanjutan dengan harapan ada titik temu antara Pak Welly, Pak Zulkifli dan para nasabah,” katanya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi