Menu

Mode Gelap
Eks Kepala Desa di Bondowoso Edarkan Narkoba, Tertangkap di Jember. Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total Nelayan Hilang di Perairan Gending, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk Kakak-beradik asal Gunung Geni Probolinggo jadi Maling Motor, Kini Dibekuk Polisi Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

Lingkungan · 20 Jul 2019 08:06 WIB

TNBTS Sebut Banjir Lumpur Bromo Bukan Lahar Dingin 


					TNBTS Sebut Banjir Lumpur Bromo Bukan Lahar Dingin  Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Banjir lumpur yang terjadi di lautan pasir Gunung Bromo, sempat membuat warganet bertanya-tanya. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) pun memastikan aliran tersebut tak terkait erupsi dan bukan lahar dingin.

Hal ini merupakan respons pasca Gunung Bromo pada Jumat (19/7) kemarin mengalami gempa tremor yang disertai material yang mengalir deras. Bahkan netizen mengira lahar dingin meluncur deras.

Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah 1 TNBTS, Sarmin Sabtu (20/7/2019) mengungkapkan, aliran air itu merupakan banjir yang diakibatkan oleh hujan. Kebetulan, pada saat yang bersamaan Gunung Bromo erupsi.

“Kemarin hanya waktunya saja yang bersamaan. Gunung Bromo erupsi, pada saat yang sama situasi di sekitar kawasan itu sedang hujan. Penjelasan PVMBG bukan lahar dingin,” uap Sarmin.

Lanjutnya, banjir di kaldera Gunung Bromo merupakan fenomena yang biasa terjadi. Karena kaldera Gunung Bromo dikeliling perbukitan membuat air akan mengarah ke dasar kaldera jika terjadi hujan.

“Hari ini kondisi Gunung Bromo cerah, dan Informasinya masih normal. Banjir sudah tidak ada,” pungkas dia.

Hingga kini status gunung berketinggian 2329 MDPL tersebut masih waspada atau level II. Wisatawan diminta menjauh dari kawasan puncak Gunung Bromodalam radius 1 kilometer (KM).

Berdasarkam data PVMBG, diketahui ada peningkatan aktivitas Gunung Bromo pada Jumat sore. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 37 mm dan durasi kurang lebih 7 menit 14 detik.

Pihak PVMBG juga melarang masyarakat atapun wisatawan di sekitar puncak dan lereng Gunung Bromo dengan radius 1 KM dengan alasan keamanan. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Tanggul Kampung Renteng di Lumajang Rusak, Butuh Perbaikan Segera

11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun

10 Mei 2025 - 22:55 WIB

Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo

9 Mei 2025 - 22:18 WIB

GOR A Yani Bakal Dipercantik, FPTI Kota Probolinggo Pindahkan Wall Climbing

9 Mei 2025 - 15:16 WIB

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Trending di Wisata