Menu

Mode Gelap
Polisi Bongkar Peredaran Uang Palsu di Jember, Dua Orang Ditahan Demi Jalan Tembus GOR A. Yani, Pemkot dan Pemkab Probolinggo Sepakat Pinjam Pakai Aset Tragis! Dua Nelayan di Jember Tenggelamkan Kerabat ke Sungai Hingga Tewas DPO Curanmor Korban Ledakan Bondet di Pasrepan Meninggal Dunia Satu Terpidana Penanaman Ganja di Lumajang Dipindahkan ke Lapas Kelas l Surabaya Pemkot Probolinggo Usulkan 1.877 Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Tunggu Restu Kemenpan RB

Religi & Pesantren · 17 Jul 2019 08:57 WIB

Jelang Yadnya Kasada, Warga Tengger Siapkan ‘Ongkek’ 


					Jelang Yadnya Kasada, Warga Tengger Siapkan ‘Ongkek’  Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jelang Yadnya Kasada, wara Tengger di Kabupaten Probolingo mempersiapkan berbagai keperluan. Salah satunya membuat ongkek untuk larung sesaji di kawah Gunung Bromo.

Ongkek dipersembahkan oleh masing-masing penduduk desa yang desanya tidak mengalami halangan atau kepatian. Maksudnya, salah satu warga desa tidak ada yang meninggal.

Terbagi dalam kelompok-kelompok kecil, mereka memotong bambu, kemudian membentuknya sedemikian rupa hingga mirip sebuah pikulan. Menariknya, di kedua sisi ujung bentuk rangkaian bambu, juga dilengkapi beberapa hasil pertanian sebagai bentuk syukur Suku Tengger.

Warga menyebut bentuk rangkaian itu ‘ongkek’, yang merupakan tempat beragam sesaji berupa hasil bumi dalam sebuah ritual persembahan ke kawah Gunung Bromo.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Jetak, Kermat, Rabu (17/7). Ongkek sengaja dibuat khusus untuk menjelang perayaan Yadnya Kasada. Upacara Yadnya Kasada sendiri pada kali ini dilaksanakan pada Rabu malam – Kamis dini hari nanti.

“Ongkek berupa kumpulan sesaji yang terdiri dari aneka hasil bumi. Mulai dari pisang, kelapa, bunga kenikir, bunga manggar, edelweis atau tanalayu dan sayur mayur,” ucapnya.

Lanjut Kermat, pemberangkatan ongkek sesaji biasanya berbondong-bondong dilakukan pada pukul 22.00-01.00 WIB dini hari, dengan diringi rapalan-rapalan mantra oleh sejumlah dukun di sekitar kawah Bromo.

Setiap desa yang ada di kawasan Gunung Bromo wajib membuat dua ongkek untuk dilabuh. Menariknya ongkek harus dibuat oleh para orang tua yang pada waktu itu tidak memiliki halangan atau sandungan.

Melalui Ongkek tersebut, warga Suku Tengger berdoa akan selalu diberi keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran dengan hasil bumi yang melimpah. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bersarung dan Berkopiah Merah Putih, Santri Lumajang Upacara Hari Kemerdekaan

17 Agustus 2025 - 12:17 WIB

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Trending di Religi & Pesantren