PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Fenomena langka berupa embun beku atau bun upas yang mirip butiran salju terjadi di kawasan wisata Gunung Bromo, Probolinggo. Fenomena yang memantik rasa penasaran ini, disebut-sebut baru permulaan.
“Ini baru awal, puncaknya pada bulan Juli hingga Agustus. Ini es-nya masih tipis, kalau sudah mencapai puncak ya tebal,” kata warga lereng Gunung Bromo, Sugeng Laksono, Sabtu (22/6/2019).
Pria yang juga pemandu wisata di Gunung Bromo ini menambahkan, untuk melihat fenomema frozen atau embun yang membeku, pengunjung harus datang pagi-pagi ke kaldera. Sebab jika sinar matahari sudah terpancar, embun beku sudah mencair.
“(Frozen) mulai ada sejak tengah malam sampai sekitar pukul 5.30 WIB. Saya tadi kesana pukul 4.30 WIB masih ada,” ia menjelaskan.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Seksi Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Subur Hari Handoyo. Menurutnya, ketebalan kristal es dari endapan yang membeku bisa sampai 0,5 sentimeter.
“Memang ini fenomena alam, namun frozen ini belum parah. Puncaknya nanti bulan Agustus bahkan hingga September,” jelas Subur.
Ia menghimbau kepada para pengunjung agar memakai pakaian yang lebih tebal selama menikmati wisata alam di Gunung Bromo. “Demi kenyamanan, gunakan pakaian yang lebih tebal untuk mengurangi hawa dingin,” imbaunya.
Sekedar informasi, fenomena frozen di kawasan Gunung Bromo terjadi setahun sekali, mulai bulan Juni hingga Agustus. Hal ini terjadi karena suhu ekstrim di bawah 0°C. Tak hanya menempel di dedaunan, buliran es menyerupai salju juga menempel di gundukan pasir. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan