Menu

Mode Gelap
Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas Distribusi BBM ke Jember Terganggu, Sejumlah SPBU Kehabisan Stok

Ekonomi · 8 Jun 2019 09:40 WIB

Ikan Asap Laris Manis Diburu Pemudik


					Ikan Asap Laris Manis Diburu Pemudik Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Asyik berlibur pasca lebaran, banyak pemudik atau wisatawan kadang lupa membawa makanan. Alhasil, hal itu membuat mereka ‘jajan’ untuk mengencangkan perut. Hal ini, tentu saja menjadi berkah bagi para pedangan kuliner.

Tak terkecuali pedagang ikan asap yang berjualan di Jalur Pantura, Dusun Parsean, Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Pantauan PANTURA7.com pada Sabtu (9/6/2019) siang, pembeli tampak memadati aneka ikan yang dijual pedagang.

Seperti yang disampaikan salah satu pedangang, Musrifah (37). Sejak Ramadan hingga pasca lebaran, jumlah permintaan ikan laut yang dimasak dengan teknis pengasapan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ia manfaatkan untuk berjualan ikan.

“Ikan asap yang banyak diburu pelanggan yakni jenis cakalang. Ikan ini memang lebih gurih jika dibandingkan jenis ikan yang lain, makanya tak heran jika jadi favorit,” ujar Musrifah.

Ikan asap yang dipajang. Selama ramadan hingga pasca lebaran penjualannya semakin meningkat. (Foto : Rahmad S).

Ia mengaku meraup omzet sekitar Rp 1 juta setiap hari dari penjualan ikan laut yang diasap. Tingkat pnjualan melonjak jika dibandingkan hari biasa yang hanya maksimal Rp 500 ribu saja.

“Sejak ramadan apalagi lebaran jualan ikan asap laris manis dibeli pelanggan. Alhamdulillah ini benar-benar berkah, karena hampir setiap hari dagangan ludes terjual,” Musrifah bersyukur.

Ia menambahkan,  ikan asapnya tidak hanya diburu warga sekitar. Tapi juga para pengguna jalan dari luar kota yang melintas di jalur pantura Surabaya – Banyuwangi. “Banyak yang dari luar kota juga,” jelas dia.

Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Daniar mengaku ia memilih membeli ikan asap untuk kebutuhan lauk pauk saat berwisata. “Ikannya enak, sangat cocok kalau dimakan sama sambal sambil liburan lebaran” ujarnya.

Tak hanya  ikan cakalang, beberapa ikan asap lainnya juga  bisa dipilih pelanggan. Seperti ikan asap patin, cucut, marlin dan pari. Harga untuk satu tusuk ikan asap bervariasi. Mulai Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung jenis dan ukuran.

Ikan asap merupakan olahan ikan segar yang dimasak dengan cara diasap. Ikan asap bisa dikatakan matang kalau berwarna kuning kegelapan dengan aroma yang mengundang selerea. Hal inilah yang membuat warga, khususnya para pemudik rela antri untuk membeli ikan asap. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo

27 Juli 2025 - 15:40 WIB

Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

27 Juli 2025 - 13:57 WIB

Distribusi BBM ke Jember Terganggu, Sejumlah SPBU Kehabisan Stok

27 Juli 2025 - 11:38 WIB

Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur

25 Juli 2025 - 18:49 WIB

Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius

25 Juli 2025 - 18:24 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura

24 Juli 2025 - 20:02 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Trending di Ekonomi