Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Nasional · 20 Apr 2019 08:23 WIB

Polisi di Pasuruan Berpulang Usai Amankan Pemilu


					Polisi di Pasuruan Berpulang Usai Amankan Pemilu Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Pesta demokrasi yang dihelat pada 17 april lalu, tak hanya menelan anggaran besar namun juga menguras fisik dan mental. Banyak penyelenggara pemilu dan aparat keamanan yang sakit bahkan hingga meninggal, salah satunya adalah Ipda Mohamad Supri (49).

Anggota polisi yang tinggal di RT/14 RW/4 Desa Kedungringin Utara, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan itu, menghembuskan nafas terakhir seusai menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

“Sore setelah pencoblosan itu, dia masih sholat ashar, setelah itu katanya pingsan. Saya saat dikabari ya kaget, ‘wong’ saat pamit dari rumah  baik-baik saja. Sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tak tertolong,” kata istri almarhum, Nur Hayani (47), Sabtu (20/4/2019).

Pihak keluarga saat menunjukkan foto almarhum. (Foto : istimewa).

Jasad korban lalu dibawa ke rumah duka pada Jum’at (19/4/2019) sore dan beberapa jam setelahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Sejumlah karangan bunga ucapan duka dari petinggi polri dan Kapolri, terpajang di sekitar rumah duka.

“Kata pihak rumah sakit, tidak ada bekas kekerasan pada jasad suami saya. Mungkin kelelahan, kalau disini dia memang sering minta kerok, kan masuk angin malam-malam keliling desa patroli,” papar Nu Hayani.

Nur Hayani menambahkan, dulu suaminya sempat mengalami gejala diabetes. Namun penyakit itu tak sampai parah. “Cuma gejala dan sudah sembuh. Kami sangat kehilangan, dia tulang punggung keluarga,” ratapnya.

Selain istrinya Nur Hayani, almarhum juga meninggalkan dua anak, yakni Mohammad Nur Aditya (17) Rahmad Firdaus (9) serta ibu kandungnya. Anak pertama duduk di bangku kelas 2 SMA, sedangkan Firdaus masih kelas 3 SD.

“Saya dan adik ingin menjadi polisi, untuk meneruskan perjuangan bapak. Agar bisa berbhakti kepada bangsa dan negara. Tolong Pak Kapolri, permudah kami jika nantinya mendaftar sebagai polisi,” harap Nur Aditya.

Sekedar informasi, Ipda Mohamad Supri menjadi anggota polisi selama 16 tahun. Terakhir, pria bertubuh subur itu berdinas di Polsek Krian, Kabupaten Probolinggo. Atas dedikasinya gugur saat dinas, Polri memberikan kenaikan pangkat dari sebelumnya Aiptu menjadi Ipda (Anumerta). (*)

 

 

Penulis : Mohammad Jakfar

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa