Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Pemerintahan · 15 Mar 2019 10:34 WIB

Santunan Kematian Lama, Walikota Sidak Dispendukcapil


					Santunan Kematian Lama, Walikota Sidak Dispendukcapil Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Lamanya warga Kota Probolinggo dalam mengurus santunan kematian langsung disikapi Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Walikota pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dispendukcapil untuk memastikan alur administrasi tak rumit.

Walikota tak sendiri tetapi ditemani Wawali M. Soufis Subri dan Asisten Ekonomi Pembangunan Ahmad Sudiyanto. Kedatangannya tak diduga, membuat warga yang tengah mengurus berkas di Dispendukcapil di Jalan Mastrip kaget.

Sambil membawa berkas milik warga, Walikota yang akrab disapa Habib Hadi melihat proses input data oleh staf Dispendukcapil. Ternyata tak sampai 30 menit akta kematian, update kartu keluarga dan update KTP elektronik pun tercetak.

Ia melihat, secara administrasi di Dispendukcapil tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal ini juga didukung BPPKAD yang menyatakan, tak butuh waktu lama memroses berkas pengajuan santunan kematian.

“Meninggalnya malam, besok siangnya langsung urus, tidak perlu lama-lama. Nanti dari BPPKAD sudah beres langsung dicairkan oleh bank,” ucap Habib Hadi, Jumat (15/3/2019).

Pihaknya membenarkan kedatangannya untuk melihat pelayanan untuk mempercepat santunan kematian. Saat ini, pihaknya tengah mencari kendala kelambatan santunan kematian bagi warga Kota Probolinggo.

“Di tingkat RT dan RW terlambat lapor. Dispendukcapil bisa segera mengomunikasikan kepada lurah supaya tidak ada waktu yang terlalu panjang. Sehingga santunan bisa cepat ke masyarakat. Target saya tiga hari sudah tersampaikan ke masyarakat,” tegasnya.

Ia melanjutkan, jika  Dispendukcapil, BPPKAD dan perbankan sudah siap, maka RT/RW harus sigap dan tanggap.

“Kalau keluarga tidak lapor, maka RT/RW bisa melaporkan ke Capil. Proses ini lambatnya di lapangan. RT/RW harus pro aktif ke kelurahan, Capil lalu ke BPPKAD,” pungkasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Trending di Sosial