PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejak dua hari terakhir, Gunung Bromo kembali menyemburkan abu vulkanik. Semburan abu vulkanik ini menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo terpapar abu vulkanik dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Mulai kemarin pagi kita sudah mendapat pengaduan kalau hujan abu. Para guru dan siswa mengaku sudah terganggu akibat tebaran abu vulkanik tersebut,” kata Pengurus PGRI Kecamatan Sukapura Sutono, Kamis (14/3/2019).
Sutono menyebut, sejumlah siswa di desa terdekat kawah bromo, sudah merasakan dampak dari sebaran abu bromo. “Hari ini beberapa kepala sekolah di Desa Ngadisari, Ngadas, Jetak, Wonotoro dan Wonokerto meminta bantuan masker untuk siswa,” papar dia.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengaku akan menindaklajuti dampak paparan abu vulkanik bromo. Dalam waktu dekat, BPBD akan mengirimkan masker kepada sekolah-sekolah.
“Kami akan mengirim kebutuhan masker ke pengurus PGRI untuk dibagikan kepada siswa di Sukapura. Harapan kami, masker digunakan untuk aktifitas di luar kelas dan luar rumah,” tandas Anggit.
Jumlah masker yang dibagikan ke siswa di Kecamatan Sukapura, menurut Anggit, akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Penggunaan masker di wilayah terdampak abu vulkanik Bromo penting untuk menjaga kesehatan.
“Karena abu vulkanik dapat mengganggu sistem pernafasan, memicu sesak nafas dan iritasi,” jelasnya.
Data yang dihimpun pihaknya, Anggit menambahkan, sebaran abu gunung bromo sudah tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Sukapura, meliputi Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadas dan Wonokerto. “Selain mengancam tanaman, abu vulkanik juga bisa mengganggu aktifitas masyarakat,” tutup Anggit. (*)
Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan