Menu

Mode Gelap
Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

Nasional · 8 Mar 2019 04:32 WIB

Sehari Ditutup, Jalur Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka


					Puluhan wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo. (Foto : Rahmad Soleh) Perbesar

Puluhan wisatawan yang mengunjungi Gunung Bromo. (Foto : Rahmad Soleh)

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo kembali dibuka, pada Jum’at (8/3/2019) pukul 5.00 WIB. Pembukaan ini dilakukan seiring usainya perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang dilakukan oleh umat Hindu di lereng Bromo.

Sebelumnya, akses menuju Gunung Bromo ditutup sejak Kamis (7/3/2019) pukul 5.00 WIB. Penutupan dilakukan agar Suku Tengger yang mayoritas menganut agama Hindu, tak terganggu selama Nyepi. Penutupan dijaga oleh ratusan pecalang dan Muspika setempat.

“Pelaksanaan Nyepi di Sukapura berlangsung aman, tenang, hikmat, damai dan lancar. Pagi ini akses wisata Gunung Bromo telah dibuka kembali, wisata berjalan normal kembali,” kata Camat Sukapura, Yulius Christian.

Suasana keramaian di jalur wisata Gunung Bromo. (Foto : Yulius Christian for P7.com).

Pasca penutupan selama 1×24 jam atau sehari semalam, kawasan wisata dari semua pintu masuk wisata, yakni via jalur Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Malang dan Pasuruan kembali ramai dilalui wisatawan. Wisatawan kembali dapat menikmati gunung eksotik itu.

“Aktivitas warga dam wisatawan kembali normal. Jalur menuju Bromo di sepanjang Kecamatan Sukapura hingga lautan pasir dan arah sebaliknya, kembali ramai,” papar Yulius.

Tak hanya aktifitas wisata, warga juga sudah kembali bercocok tanam di lahan pertaniannya, yang ditanami kubis, kentang dan bawang pring. Begitu pula aktivitas jual beli di Pasar Sukapura maupun di toko kelontong milik warga, yang sudah kembali normal.

“Kemarin kami tapabrata, tidak boleh keluar rumah. Sekarang kembali berjualan di pasar, boleh bekerja dan boleh beraktifitas dikuar rumah,” kata salah satu warga Suku Tengger, Waluyo. (*)

 

Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Trending di Wisata