PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aksi pengendara sepeda motor gede (Moge) yang melintas di sepanjang jalur pantura Probolinggo sejak dua hari terkahir, dikeluhkan sebagian masyarakat. Keluhan terutama diungkapkan oleh para pengendara roda dua.
Keresahan masyarakat terhadap aksi para pengendara moge, dicurahkan melalui sosial media (Sosmed) ‘Facebook’ (FB). Banyak warganet yang menilai pengendara moge yang melaju dari arah Surabaya – Bali itu arogan dan mengganggu lalu lintas (Lalin).
Salah satu keresahan disampaikan oleh pegiat media sosial Facebook dengan nama akun “Ion Ion”. Dalam postingannya di grup FB Info Lantas Kriminal Probolinggo (ILKP), ia mengaku kesal terhadap aksi ugal-ugalan para pengendara moge.
“BUAT MOGE…KALAU BALIK KE ARAH BARAT HATI” JIKA ANDA MELEWATI WILAYAH TERTIB LALULINTAS PROBOLINGGO…JANGAN UGAL”AN DIJALAN KURANGI KECEPATAN JANGAN AROGAN…NYENGGOL TA PENTUNG KOWE…!!!!ORA URUS KOWE NDLOSOR,” gerutu Ion Ion yang ditulis Jum’at (21/9/2018) pukul 10.30 WIB.
Menyikapi keluhan masarakat tentang moge di Sosmed, Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad menilai bahwa seharsunya pengedara jalan, baik kendaraan besar atau kecil, sepantasnya beretika dan memperhatikan pengendara lain.
“Sering kita sampaikan, kita harus sama-sama menghargai, apalagi dalam berlalu lintas, semua pengguna jalan harus mengetahui etika berlalu lintas dan saling mengembangkan empati ketika berkendara,” kata Kapolres kepada wartawan.
Kapolres menambahkan, seharusnya pengendara moge tidak arogan, sekalipun mereka dituntut berkendara cepat berkat kapasitas kendaraannya. Sebaliknya, Kapolres juga menghimbau agar pengendara non moge memahami dengan memberikan ruang kepada moge.
“Sudah ada pengawalan, tetapi terkadang ada oknum yang tetap bersikap arogan. Maka dari itu, menerapkan empati itu penting, agar tidak ada yang merasa terganggu dan semua tujuannya terlaksana,” pungkas perwira asal Makassar Sulawesi Selatan ini. (*)
Penulis: Moh Ahsan Faradies
Editor: Ikhsan Mahmudi