PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para petani cabai di Kabupaten Probolinggo, kini dilanda keresahan. Meski kualitas cabai sedang bagus-bagusnya, namun petani tak dapat menikmati hasil panen karena harga jual cabai kini anjilok.
Muhammad Ridho (26), petani asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, mengatakan saat ini harga cabai jenis cabai rawit, baik cabai rawit merah ataupun cabai rawit hijau berada dibawah Rp. 7 ribu per kilogram. Penurunan harga cabai terus terjadi hampir setiap hari.
“Sepekan lalu masih dikisaran Rp. 8 ribu hingga Rp. 10 ribu per kilogramnya, tapi saat sudah sangat anjlok. Ini tentu tidak menguntungkan kami, padahal cabai bagus kalau kemarau gini,” papar Ridho, Rabu (29/8/2018).
Selain cabai rawit, harga cabai keriting juga anjlok. Bahkan harga cabai keriting atau cabai merah besar ini lebih miris lagi karena harga jualnya hanya dikisaran Rp. 2 ribu per kilogramnya. “Mau dapat untung dari mana kalau harganya segitu,” keluh Ridho kepada PANTURA7.com.
Ridho menduga, faktor pemicu anjloknya harga cabai disebabkan oleh banyaknya pemasokan cabai dari luar daerah ke pasar tradisional di wilayah Kabupaten Probolinggo. “Padahal tiga bulan lalu, harga cabai masih diatas Rp. 30 ribu,” kenangnya.
Sementara Ismail (32), pedagang cabai keriting di Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, mengaku merasakan dampak dari rendahnya harga cabai. Dagangannya kini melimpah dan tidak cepat laku, sehingga sering membusuk yang mengakibatkan ia rugi.
“Kalau harganya sudah memprihatinkan kayak gini, masak dari pihak pemerintah tidak mau berbuat sesuatu. Kami harap kedepan, harga cabai kembali ke harga semula,” harap pria dengan dua anak ini. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan