Menu

Mode Gelap
Razia Gabungan di Gending, Satpol PP Probolinggo Sita 3.819 Botol Miras Pemkab Lumajang Fokus Perbaiki Indikator KKS untuk Wujudkan Kabupaten Sehat yang Nyata Kasus Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Satpol PP Lumajang Masih Bergulir, Polisi Dalami CCTV Polisi Susun Strategi Baru Tertibkan Tambang Pasir Ilegal di Lumajang Disatroni Perampok, Motor dan Perhiasan Petani di Krucil Raib Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember

Nasional · 9 Agu 2018 10:12 WIB

Meriahkan HUT RI, RSUD Waluyo Jati Dimerahputihkan


					Meriahkan HUT RI, RSUD Waluyo Jati Dimerahputihkan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 73, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, disulap menjadi serba merah putih. Tak hanya petugas medis, seluruh ruangan juga serba merah putih.

Nuansa merah putih sudah terlihat sejak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Begitu masuk, petugas medis hingga sekuriti tak ketinggalan mengenakan pakaian merah putih lengkap dengan aksesorisnya. Saat memeriksa pasien pun, petugas tetap berpakaian merah putih.

Nuansa kemerdekaan kian kental saat memasuki ruang anak Dahlia. Ornamen merah putih menghiasi pintu masuk, bahkan lengkap dengan balon udara merah putih. Tak hanya itu, bambu runcing khas kemerdekaan terlihat mempercantik pemandangan.

Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr Endang Astuti mengatakan, memerahputihkan  rumah sakit dilakukan untuk menumbuhkan semangat kemederkaan HUT RI ke-73. Dalam hal ini, pihak rumah sakit mengadakan lomba antar poli, antar ruangan dan antar instansi dengan peserta 45 ruangan.

“Kerapian, kebersihan, kostum dan terutama semangatnya yang kami nilai. Dengan semangat nasionalime, kami ingin meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit ini,” tutur Endang saat ditemui di rumah sakit, Kamis (9/8/2018).

Salah satu ruangan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang bernuansa merah putih. (mr)

Meski sibuk memerahputihkan rumah sakit, namun menurut Endagg, hal itu tak mengganggu pelayanan terhadap pasien. Sebaliknya justru memberikan variasi baru dan menumbuhkan semangat nasionalisme, baik petugas medis pun pasien.

“Tidak menggangu, sudah kita persiapkan seminggu sebelumnya. Semunya merah putih, kecuali ruang poli yang sesuai akreditasi memang tidak boleh banyak aksesoris,” ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan ini.

Tiko Dwi Hengki, salah satu perawat di RSUD Waluyo Jati mengatakan ia bangga bisa  memompa semangat pasien untuk sembuh melalui semangat nasionalisme melalui seragam doreng yang ia kenakan.

“Saya sengaja pakaian doreng ala tentara, dengan semangat kemerdekaan mudah-mudahan bisa memotivasi pasien untuk lekas sembuh,” papar dia. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Trending di Nasional