PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polemik soal pemakaian sarung bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo saat hari Jum’at membuat Pj. Bupati Probolinggo, R Tjahjo Widodo minta maaf. Tjahjo menyebut rencana itu baru wacana dan bakal dicabut karena menimbulkan kegaduhan.
Wacana itu, jelas Tjahjo, digulingkan saat ia dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Probolinggo menggelar pertemuan dengan investor asing dari Amerika Serikat di Surabaya, beberapa waktu lalu. Disela-sela promosi potensi daerah itulah, Tjahjo melontarkan wacana Jum’at bersarung bagi ASN di Pemkab Probolinggo.
“Saya sebenarnya tidak punya kewenangan untuk mengubah seragam para pejabat pemerintahan, dan juga saya tidak ada rencana untuk mengubah seragam itu. Jadi itu hanya wacana saja,” jelas Tjahjo saat dikonfirmasi, Selasa (27/3/2018).
Selain memastikan perubahan aturan seragam itu sekedar wacana, pihaknya, kata Tjahjo meminta maaf dan mencabut wacana itu karena menuai pro-kontra di kalangan ASN dan masyarakat. “Saya mencabut wacana pergantian seragam itu dan tidak akan melaksanakannya, saya batalkan,” ucapnya.
Lebih jauh, Bakorwil Jember ini mengatakan, meski ia hanya menjabat sekitar 6 bulan sebagai Pj. Bupati Probolinggo, namun ia ingin menciptakan iklim yang kondusif dan stabil, sebab Kabupaten Probolinggo juga akan menggelar Pilkada serentak 2018.
“Tujuan saya disini untuk mendukung pemilihan umum agar berjalan damai, dan berikutnya saya akan melaksakan program pembangunan yang belum terealisasi oleh pemimpin sebelumnya serta akan kita kembangkan untuk Kabupaten Probolinggo,” tutup Tjahjo mengakhiri pembicaraan. (*)
Penulis : Moh. Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan