PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo, kini warga terdampak harus berjibaku membersihkan rumahnya masing-masing. Sebab, terjangan banjir setinggi 1 meter itu menyisakan sampah dan material berupa lumpur.
Bahkan di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, yang menjadi salah satu titik terparah, warga terdampak harus menguras sisa genangan banjir dari dalam rumah menggunakan alat tradisional. Hal ini karena debit air tak mudah surut, sehingga warga terpaksa bekeja keras membuang sisa-sisa banjir.
Tenaga yang terkuras untuk penanggulangan banjir, membuat aktifitas tersendat. Padahal sebelumnya mereka sudah tak bebas beraktifitas karena pemukimannya terkepung banjir. Ironisnya, bantuan untuk korban banjir hingga kini belum nampak.
“Kalau sudah banjir ya pasti tidak bisa kerja, jangankan masak buat makan, buat keperluan jualan saja gak bisa. Kita juga butuh bantuan obat-obatan, karena biasanya setelah banjir muncul penyakit kulit dan gatal-gatal,” kata warga Desa Sumbersuko, Fitriatin (28) Kamis (22/2/2018)
Pantauan PANTURA7.com, banjir yang diakibatkan oleh luapan sungai ini merupakan yang terparah sepanjang 2018. Tidak hanya Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, banjir dilaporkan juga menimpa pemukiman penduduk di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending serta Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces.
Dari 3 Kecamatan itu, ratusan rumah dan lahan pertanian terendam banjir. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo masih terus melakukan pendataan untuk korban terdampak dan jumlah kerugian material.
“Ini banjir yang ketiga sejak pergantian tahun mas, tapi ini yang terbesar. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah ya,” harap Riska, warga terdampak banjir asal Desa Pajurangan, Kecamatan Gending. (fly/arf).
