Menu

Mode Gelap
Sempat Terbakar, Hutan di Kawasan Gunung Arjuno Kini Padam, BPBD Masih Siaga Hindari Razia Polisi, Puluhan Motor Disembunyikan di Semak-semak Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa Kurir Paket Tewas Tertabrak Truk di Jalur Pantura Nguling Potensi Hilang dari Pajak Pasir Rp16 Miliar, Bupati Lumajang Perketat Penjagaan di Pos Pajak MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

Politik Dan Pemerintahan · 18 Feb 2018 11:26 WIB

4 Paslon di Kota Probolinggo Sepakat Tolak Politik Uang


					4 Paslon di Kota Probolinggo Sepakat Tolak Politik Uang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Bejana politik yang kian mendidih di Kota Probolinggo, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat gelar deklarasi kampanye pilkada damai, Minggu (18/2/2018). Dalam deklarasi ini, KPU meminta para pasangan calon (paslon) menciptakan suhu politik santun, damai dan sportif tanpa politik uang, terutama selama masa kampanye berlangsung.

Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri mengatakan bahwa dengan pilkada damai, prosesi pilkada dapat berlangsung sesuai tahapan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang. Selain itu, pilkada damai bisa melahirkan pasangan pemimpin yang lebih mudah diterima oleh semua kalangan.

“Oleh karena itu, mari kita ciptakan pilkada yang kondusif, demokratis dan berintegritas. Selama masa kampanye, mohon hindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat memicu konflik,” pinta Hudri saat memimpin deklarasi kampanye pilkada damai di kantor KPU Kota Probolinggo.

Selain itu, Hudri menghimbau kepada para paslon untuk tidak menggunakan politik uang dalam pilwali nanti. Sebab, politik uang merupakan cara pragmatis yang tidak mendidik dalam proses demokrasi. Hal lain yang perlu dihindari, menurut Hudri, adalah kampanye hitam yang mengarah ke Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA).

“Politik uang jangan sampai terjadi dalam pesta rakyat di Kota Probolinggo. Tolong taati peraturan perundang undangan, juga jangan menggunakan isu SARA saat kampanye,” tegasnya.

Dalam pilkada 27 Juni, terdapat 4 paslon yang bertarung menjadi pasangan pemimpin terpilih di Kota Probolinggo. Mereka adalah duet Suwito – Ferry Rahyuwono ( WifI) dari jalur perseorangan dan Fernanda Zulkarnain – Zulfikar Imawan (Sang Tretan) yang diusung partai Golkar, Nasdem, Gerindra dan PPP.

Dua paslon lain adalah Syamsu Alam – Kulup Widyono (Alam-Ku) dengan parpol pengusung PDI-P serta paslon Habib Hadi Zainal Abidin – M. Saufis Subri (Handal – Brilian) yang merupakan jagoan dari koalisi PKB, Demokrat dan PKS. Keempat paslon kemudian menandatangani deklarasi, disaksikan Panswalu dan pihak kepolisian. (guf/arf).

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Waspadai Politik Identitas dalam Pilkada 2024, Polres Lumajang Siagakan 3.950 Personel Keamanan

19 Agustus 2024 - 18:03 WIB

Dapat Arahan dari Presiden, Begini Respon Pj Bupati Probolinggo

31 Oktober 2023 - 16:34 WIB

Loncat Partai, Dua Legislator Hanura Lumajang Diganti 

30 Oktober 2023 - 19:51 WIB

PAW DPRD Kabupaten Probolinggo, Mahrus Bakal Gantikan Mukhali

18 Oktober 2023 - 17:27 WIB

Pj Bupati Probolinggo: Belum Ada Laporan ASN Bermedsos Politik

11 Oktober 2023 - 17:10 WIB

Heboh! Baliho Ketua Gerindra Lumajang Bersanding dengan Ganjar Pranowo Bertebaran

4 Oktober 2023 - 19:01 WIB

ASN Dilarang Sukai, Komentar, dan Bagikan Akun Medsos Pemenangan Pemilu

3 Oktober 2023 - 17:54 WIB

Lagi, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Pindah Parpol

3 Oktober 2023 - 17:50 WIB

Reog Ponorogo Sosialisasikan Pemilu 2024 di Lumajang

29 September 2023 - 19:02 WIB

Trending di Politik Dan Pemerintahan