PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Mendekati masa akhir jabatan, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, mendorong terciptanya destinasi wisata kuliner berupa Soto Kraksaan. Selain faktor citarasa, keunggulan kuliner ini adalah sisi historis, yang sudah dijual pedagang sejak puluhan tahun silam.
Di Kota Kraksaan, makanan khas berkuah ini memang banyak ditemui disejumlah titik. Bahkan soto Kraksaan menjadi salah satu makanan favorit, tidak hanya bagi warga sekitar namun juga warga yang melintas disepanjang jalur pantura arah Surabaya – Situbondo.
“Saya pikir soto Kraksaan ini sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, kita angkat bersama agar mampu menjadi destinasi wisata kuliner, untuk melengkapi destinasi wisata lain di Probolinggo,” papar Bupati Tantri saat menikmati soto Kraksaan, di jalan kampung Melayu Kecamatan Kraksaan, Rabu (25/1/2018).
Untuk merealisasikan itu, jelas Tantri, Pemkab Probolinggo bakal membenahi fasilitas soto Kraksaan, termasuk menggelar festival-festival yang sifatnya memberdayakan kuliner soto kraksaan. Upaya ini, menurut Bupati ke 34 itu, amat penting untuk mewujudkan soto Kraksaan sebagai destinasi wisata kuliner.
“Karena saya melihat animo masyarakat cukup besar, harapan saya soto Kraksaan ini mampu kita kemas bersama. Misalkan warungnya kita bantu, lewat Disperidag yang bisa memoles warung bedak tanpa mengurangi nilai tradisionalnya,” imbuh Tantri.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tantri juga menyempatkan diri meracik dan melayani pembeli soto. Meski tak biasa, namun hal itu justru membuatnya merasakan jerih payah pedagang, yang secara turun temurun menjual soto sejak zaman kolonial belanda.
“Soto Kraksaan ini sangat khas, berbeda dengan soto di daerah lain. Makanan ini bisa dijadikan jujugan kuliner bagi warga Kabupaten Pobolinggo, maupun penikmat kuliner, sehinggga otomatis juga mengangkat pendapatan pedagang,” papar Bupati perempuan pertama di Kabupaten Probolinggo ini. (din/arf).
Tinggalkan Balasan