PROBOLINGGO-PANTURA7.com. Pasca menjaring 9 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) di Desa Sepohgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) melakukan tes kesehatan.
Hasilnya, 3 dari 9 PSK yang menjalani tes kesehatan positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Karena sudah positif terinfeksi penyakit berbahaya itu, dirujuk ke Poli HIV/AIDS RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Setelah tes kesehatan, ternyata dari 3 dari 9 PSK positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Dua dari Kabupaten Probolinggo, sedangkan satunya warga luar,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Nurul Arifin, Selasa (27/11/2018)
Mereka dibawa ke Poli HIV/AIDS untuk menjalani proses penyembuhan. Sedangkan 6 PSK yang tidak terifeksi HIV/AIDS dilimpahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo. “Yang tidak terinfeksi HIV/AIDS, kami serahkan ke Dinas Sosial,” ujarnya.
Nurul memastikan razia PSK di tempat-tempat yang biasa dijadikan lahan bisnis prostitusi, akan terus digalakkan. Selain mencegah penyebaran HIV/AIDS, langkah itu, sebut Nurul, juga untuk menciptakan Kabupaten Problinggo yang bersih dan agamis.
“Kami akan terus melakukan razia dan menutup tempat-tempat prostitusi. Dengan begitu, masyarakat tidak resah dan terhindar dari penyebaran penyakit menular berbahaya,” Nurul menjelaskan.
Diketahui, Satpol PP merazia lokalisasi di Desa Sepohgembul, Senin (26/11/2018). Setelah terlibat aksi saling kejar, petugas akhirnya berhasil menciduk 9 PSK. Para pemuas lelaki hidung belang ini mempunyai tarif Rp. 50 ribu sekali kencan. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan