Menu

Mode Gelap
Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

Pendidikan · 18 Nov 2018 11:25 WIB

Kaderisasi, GMNI Probolinggo Ajak Perangi Radikalisme


					Kaderisasi, GMNI Probolinggo Ajak Perangi Radikalisme Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Maraknya ujaran kebencian dan radikalisme, membuat Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Probolinggo menggelar Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Dengan kaderisasi ini kader-kader diharapkan menjadi agen penangkal radikalisme di kampus-kampus.

KTD yang berlangsung tiga hari, Jumat-Minggu (16-18/11/2018) ini bertujuan memperkuat kaum nasionalis di tengah kompleksnya persoalan radikalisme. Digelar di Bumi Perkemahan Lumbang, belasan “Soekarno muda” itu digembleng dengan ideologi utama Marhaenisme.

Ketua Panitia KTD GMNI Probolinggo, Riska Dayana Ade Hermansyah mengatakan, kaderisasi ini wujud pengejawantahan seorang kader Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang.

“Kaderisasi ini adalah salah satu langkah konkret kita selaku kader Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang merupakan anak ideologis Bung Karno. Marhaenisme ialah salah satu tugas kita ke depan. Tantangan kita ke depan salah satunya menangkal radikalisme dan membumikan dan memenangkan Pancasila ,” tegas Riska Minggu (18/11/2018).

Dengan tema ” Mencetak Kader yang Berintelektual dan Analistis untuk Memperkokoh Idelaisme Organisasi” ini, belasan peserta didominasi perwakilan Kampus Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo.

Hal senada disampaikan Ketua DPC GMNI Probolinggo M. Romli Hasani. Dikatakan organisasi ekstra kampus dalam hal GMNI yang merupakan bagian dari OKP, dirasa perlu memperkuat diri. Hal ini sebagai wujud implementasi dari Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2018.

“Peraturan tersebut memberikan peluang bagi OKP masuk kampus. Hal ini disebabkan maraknya radikalisme masuk kampus karena dinilai gerak OKP yang terbatas. Sehingga melalui penguatan kaderisasi inilah nanti bisa siap action di kampus-kampus,” kata Romli. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Trending di Regional