PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hilangnya 7 Anak Buah Kapal (ABK) yang menumpang Kapal Motor (KM) Cahaya Bahari Jaya, berdampak kepada mata pencaharian sejumlah nelayan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Nelayan tak berani melaut hingga bangkai kapal berikt ABK-nya dievakuasi dari perairan pantai utara.
Hal itu terbukti, setelah PANTURA7.com berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paiton, Selasa (23/10/2018). Puluhan kapal motor tanpa nahkoda sandar di dermaga. Sedangkan para nelayan hanya duduk bersantai sambil membenahi jaring.
“Untuk saat ini kami memilih libur dulu, selain tangkapan ikan yang belum memuaskan, kami juga ketakutan dengan berita mayat nelayan yang mengapung dan 7 orang lainnya masih dalam pencarian,” ujar Muhed nelayan setempat.
Selain karena 7 ABK masih dalam proses pencarian, ia menambahkan, bahwa faktor cuaca saat ini memang kurang bersahabat bagi para nelayan. Jika dipaksakan melaut, akan sangat membahayakan keselamatan nelayan.
“Karena sekarang itu terang bulan, jadi cuaca laut itu tidak akan menguntungkan bagi nelayan. Selain berhadapan dengan angin, kami juga akan berhadapan dengan ombak tinggi jika tetap melaut,” tambahnya.
Pria 3 anak ini menambahkan, libur melaut tak hanya dilakukan oleh kapalnya, namun juga oleh para nelayan lainnya. “Kami fokus untuk memperbaiki kapal dan peralatan yang dibutuhkan jika bernelayan, daripada nganggur,” ujarnya.
Diketahui, KM Cahaya Bahari Jaya yang ditumpangi 8 nelayan hilang kontak sejak 3 hari lalu. Sehari setelahnya, ABK kapal bernama Mohammad Rohim ditemukan tewas di perairan Pamekasan Madura. Sementara 7 ABK lain berikut bangkai kapal belum ditemukan. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan