Menu

Mode Gelap
12 Desa di Kabupaten Probolinggo Masih Belum Miliki Kades Definitif, ini Daftarnya Hendak Nyeberang, Lansia Ditabrak Pemotor hingga Tak Bernyawa Bupati Lumajang: 2026 Tahun Sulit, Dana Infrastruktur Dipangkas Rp260 miliar Setelah 395 Hari, Kepala Rutan Kraksaan Resmi Berganti Festival Kue Bulan di TITD Pay Lien San, Tradisi Tionghoa yang Terus Dilestarikan Masuk Tahap Administrasi, 18 Proyek Jalan di Lumajang Segera Dikerjakan

Pemerintahan · 4 Okt 2018 10:46 WIB

8 Desa di Tongas Segera Nikmati Jargas


					8 Desa di Tongas Segera Nikmati Jargas Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebanyak 8 desa di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, segera mendapatkan program jaringan gas (Jargas) yang direncanakan akan dikonstruksi pada tahun 2019 mendatang. Total terdapat 5.321 Sambungan Rumah (SR) di kecamatan ujung barat Kabupaten Probolinggo itu.

Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Kabupaten Probolinggo, Santoso menjelaskan bahwa desa-desa penerima jargas di Kecamatan Tongas adalah Desa Bayeman dengan 1.458 SR, Curahdringu sebanyak 407 SR, Curahtulis 688 SR, lalu Dungun dengan 269 SR dan Tongas Kulon dengan 396 SR.

“Juga ada Desa Tongas Wetan dengan 714 SR, Tambakrejo sebanyak 138 SR, terakhir adalah Desa Tanjungrejo dengan 1.215 SR. Total di Kecamatan Tongas ada 5.321 SR,” kata Santoso, Kamis (4/10/2018).

Santoso menambahkan, dalam kontruksi jargas pihaknya akan mengakomodir keinginan warga sekitar, yang ingin proyek jargas melibatkan pengurus RW dan RT. Aspirasi mereka bakal disampaikan kepada pemenang lelang setelah proses lelang dilakukan oleh Kementerian ESDM.

“Nanti kami sampaikan aspirasi Merek, karena proyek ini anggarannya ada di kementerian. Semaksimal mungkin, setiap masukan bisa terakomodasi,” imbuh Santoso.

Iwan Kurniawan, salah satu penerima jargas asal Desa Tanjungrejo menuturkan, masyarakat sejatinya menerima dan mendukung program strategis nasional tersebut. Hanya saja, ia dan warga lain meminta agar program itu melibatkan pengurus RT dan RW, terutama saat program pembangunan awal dimulai.

“Kami khawatir kalau tidak ada koordinasi, justru mengakibatkan kerusakan. Misalnya saat titik galian, ternyata ada kabel atau pipa milik warga yang mengaliri air. Daripada harus mengganti karena rusak, lebih baik koordinasi,” ucap Iwan.

Iwan berharap, pemberdayaan sumberdaya manusia di titik kontruksi jargas, juga menyentuh tukang -tukang asal desa setempat. Dengan demikian, proyek strategis nasional itu bisa saling menguntungkan. “Semoga harapan kami direspons baik,” tandas dia. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

12 Desa di Kabupaten Probolinggo Masih Belum Miliki Kades Definitif, ini Daftarnya

7 Oktober 2025 - 19:18 WIB

Bupati Lumajang: 2026 Tahun Sulit, Dana Infrastruktur Dipangkas Rp260 miliar

7 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Setelah 395 Hari, Kepala Rutan Kraksaan Resmi Berganti

7 Oktober 2025 - 17:54 WIB

Masuk Tahap Administrasi, 18 Proyek Jalan di Lumajang Segera Dikerjakan

7 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri

6 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV

6 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

6 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Trending di Pemerintahan