Jember,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga tanggal 17 September 2025.
Kepala BPBD Jember, Indra Tri Purnomo, menyampaikan bahwa seluruh kecamatan di Jember berpotensi terdampak, terutama dengan risiko banjir dan tanah longsor.
“Untuk saat ini, dengan kondisi cuaca ekstrem ini sampai tanggal 17 peringatan dari BMKG Surabaya yaitu sementara kita katakan lapor di sana banjir dan longsor,” jelas Indra Kamis (11/9/25).
Indra menambahkan, sejumlah kecamatan teridentifikasi paling rawan banjir, di antaranya Sumberjambe, Rowo Indah, Wonosari, Tempurejo, dan Silo.
Sedangkan untuk ancaman longsor, wilayah yang perlu diwaspadai berada di Kecamatan Silo, Sumberjambe, Sumberbaru, serta Jenggawah.
Guna mengurangi risiko, BPBD telah mengintensifkan sosialisasi mitigasi bencana.
Penyebaran informasi dilakukan melalui media sosial, jaringan relawan, perangkat desa, hingga pelatihan simulasi kebencanaan di sekolah dan kelompok masyarakat.
“Kami terus terang untuk antisipasinya sudah mensosialisasikan kepada masyarakat,” ungkap Indra.
Selain itu, penyampaian informasi juga melibatkan tim Tagana yang disiagakan di lapangan.
“Informasi ini disampaikan melalui media sosial yang ada dan dari langsung tim Tagana yang bertugas di lapangan,” tambah dia.
Dari sisi kebutuhan dasar, BPBD memastikan logistik tersedia dalam jumlah cukup. “Kebutuhan logistik sampai detik ini aman dan tercukupi sekali, malah condong lebih,” ujar Indra.
Bantuan tersebut juga ditopang oleh BPBD Provinsi Jawa Timur dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Indra berharap warga tetap siaga dan segera menghubungi aparat desa maupun BPBD apabila melihat tanda-tanda bencana.
“Kami akan selalu siaga hingga kondisi cuaca kembali normal,” Indra memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra