Probolinggo,- Asosiasi Kota (Askot) PSSI Probolinggo menolak rencana pemerintah setempat, yang menginginkan even Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666 dilaksanakan di Stadion Bayuangga.
Ketua Askot PSSI Probolinggo, Eko Purwanto menyebut, ada beberapa alasan yang melandasi penolakan tersebut. Alasan utama tentu potensi kerusakan infrastruktur, terutama rumput stadion.
Meskipun dari lay-out even yang beredar dijelaskan bahwa pedagang ataupun wahana permainan tidak ditempatkan di tengah lapangan, namun pengunjung pasti akan memanfaatkan lapangan untuk tempat duduk.
“Hal ini berpotensi merusak rumput stadion yang beberapa waktu yang lalu sudah dilakukan perbaikan,” kata Eko saat gelar pers rilis bersama perwakilan suporter Persipro, Kamis siang (28/7/25).
Askot PSSI Kota Probolinggo, sambungnya, juga telah menyewa stadion tersebut selama 1 tahun dengan anggaran sekitar Rp.20 juta, termasuk sewa kantor untuk Askot PSSI di dalamnya.
Dengan pertimbangan ini, Askot PSSI menolak dan berharap agar even Hari Jadi Kota Probolinggo dialihkan ke lokasi lain. Alun-alun Kota Probolinggo bisa jadi solusi pasca revitalisasi perbaikan, gagal tender.
“Penolakan ini bukan hanya datang dari PSSI saja, namun sudah ada 20 klub sepak bola di Kota Probolinggo yang menolak even tersebut. Tentunya kami berharap agar even ini tidak digelar di Stadion Bayuangga,” imbuh Eko.
Hal senada disampaikan perwakilan suporter yang tergabung dalam Curvasud, Nur Ali. Ia menyebut, suporter Persipro menolak gelaran Hari Jadi Kota Probolinggo dilaksanakan di Stadion Bayuangga.
Menurutnya, penolakan tersebut setiap tahun selalu disuarakan ketika akan ada even yang mengundang banyak massa di Stadion Bayuangga.
“Meskipun suara kami tidak didengar, namun setiap tahun pasti kami suarakan penolakan even di Stadion Bayuangga. Apalagi dalam 3 atau 4 bulan mendatang, Liga 4 akan digelar dan kami rindu melihat sepak bola Kota Probolinggo,” ulasnya.
Terkait hal ini, Kasi Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispoppar) Kota Probolinggo, Ananto mengatakan bahwa benar PSSI telah mengontrak stadion selama satu tahun. Namun pihaknya telah mengambil langkah antisipasi jika ada kerusakan.
“Jadi kami telah meminta uang jaminan kepada Event Oranizer (EO) untuk perbaikan jika ada kerusakan, namun jika tidak ada maka uang jaminan akan dikembalikan,” katanya.
Ananto mengatakan, Dispopar sendiri mendukung program pemerintah, dilain lain juga menjaga pemeliharaan stadion. “Makanya Kepala Dinas meminta agar pihak EO bertanggung jawab pasca kegiatan berlangsung,” imbuhnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra