Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup Cemburu Buta Latarbelakangi Pembacokan di Rumah Kos Mayangan Kota Probolinggo Susuri Sungai Gembong, Wali Kota Pasuruan Lakukan Analisis Potensi dan Permasalahan Lingkungan Kunjungan Wisata Meningkat, Pemkab Pasuruan Genjot Target PAD Wisata Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

Pemerintahan · 19 Jun 2025 12:16 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor


					Pemandian Selokambang, Lumajang. (Foto: Asmadi). Perbesar

Pemandian Selokambang, Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Bupati Lumajang, Indah Amperawati kembali memberikan pernyataan serius terhadap pengelolaan Pemandian Selokambang yang selama ini menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Lumajang.

Dalam pernyataannya, bupati menegaskan, adanya indikasi kebocoran pendapatan yang cukup serius di lokasi tersebut, khususnya terkait pengelolaan tiket masuk dan parkir.

“Oh itu, ya terindikasi,” ujar Bupati Lumajang ketika ditanya mengenai dugaan kebocoran pendapatan di Pemandian Selokambang, Kamis (19/6/25).

Bunda Indah, panggilan akrab Indah Amperawati menambahkan, akan terus memantau dan meneliti seberapa besar potensi kebocoran yang terjadi selama ini.

“Jadi nanti ya sambil dilihat seberapa besar masukannya,” katanya.

Menurut bupati, salah satu solusi utama untuk menutup kebocoran adalah dengan menerapkan sistem pembayaran yang berbasis teknologi.

“Makanya harus dipakai sistem, agar bisa menutup kebocoran,” jelasnya.

Bupati menyebutkan beberapa alternatif teknologi yang bisa digunakan seperti barcode dan Qris (sistem pembayaran elektronik).

“Sistemnya itu seperti apa? Ya bisa pakai barcode, bisa pakai Qris, pokoknya yang pakai teknologi,” tegasnya.

Selama ini terkesan kebocoran dianggap hal yang wajar dan sulit dihindari. Padahal sebagai pengelola objek wisata pemerintah, seharusnya ada sistem pengawasan yang ketat untuk mencegah hal tersebut.

“Kebocoran ya tentu pasti ada oknum-oknum,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Yuli Harismawati.

Ia mengatakan, kebocoran yang terjadi akibat oknum-oknum tertentu. Ia menegaskan, akan mengintensifkan penggunaan sistem elektronik seperti EDC dan Qris untuk menutup celah kebocoran tersebut.

“Ini adalah upaya bagaimana supaya tidak ada kebocoran di semua objek ya, terutama di objek pemerintah,” jelasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup

19 Juni 2025 - 18:48 WIB

Susuri Sungai Gembong, Wali Kota Pasuruan Lakukan Analisis Potensi dan Permasalahan Lingkungan

19 Juni 2025 - 18:16 WIB

Kunjungan Wisata Meningkat, Pemkab Pasuruan Genjot Target PAD Wisata

19 Juni 2025 - 17:52 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Bupati Lumajang Akui Tidak Tahu Titik Kebocoran Pajak Tumpak Sewu

19 Juni 2025 - 12:50 WIB

Disidak Bupati Lumajang Terkait Dugaan Penahanan Ijazah, Kuasa Hukum PT WDX Akan Klarifikasi

19 Juni 2025 - 05:55 WIB

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Trending di Pemerintahan