Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Nasional · 10 Jun 2025 15:48 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional


					Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang.  (Foto: Asmadi). Perbesar

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat berdialog dengan petani di Lumajang. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lumajang, Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mempertanyakan keberadaan Bulog sebagai lembaga penyangga pangan nasional. Bulog  seharusnya menjadi tulang punggung dalam menjaga kestabilan produksi dan harga beras.

“Padi dibiarkan jalan sendiri, ada Bulog nggak? Ada Bulog? Nggak ada? Hadir,” kata Amran, Selasa (10/6/25).

Kata Amran, pernyataan ini menyoroti persoalan klasik dalam pengelolaan produksi padi yang selama ini dianggap berjalan tanpa koordinasi dan dukungan memadai dari pemerintah maupun lembaga terkait.

Menteri Amran menegaskan ketika Presiden Republik Indonesia menanyakan langkah strategis untuk menggerakkan pertanian Indonesia, jawabannya sangat sederhana.

“Gampang Pak, mudah sekali. Apa itu? Beri ruang petani untung, jangan dibiarkan jalan sendiri,” ungkapnya.

Amran menekankan, hubungan langsung antara kesejahteraan petani dengan kekuatan negara. “Petani rugi, negara rugi. Benar nggak? Nah, itu tugas instansi terkait,” ujarnya.

Ia mengingatkan solusi atas permasalahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, melainkan harus menjadi perhatian bersama agar tidak terjadi kerugian yang merugikan petani dan negara. Tambah Amran, memperkuat petani adalah kunci utama untuk memperkuat negara.

“Kalau negara mau kuat, perkuat petani, perkuat rakyat. Jadi jangan abaikan. Bila perlu, Bapak DEP saja,” tambahnya.

Istilah DEP yang disebutkan oleh Amran merujuk pada dukungan dan perhatian penuh dari pemerintah kepada petani agar mereka bisa berproduksi secara optimal dan berkelanjutan.

Menteri Pertanian juga mengungkapkan kenyataan pahit yang dihadapi petani, yakni kerugian yang berujung pada ketergantungan terhadap pinjaman modal (kredit usaha rakyat atau KUR).

“Tapi petani untung itu pemerintah pilih under DEP. Tapi perkuat mereka. Kenapa? Dia tidak berproduksi. Dan yang lebih parah adalah kalau dia pinjam kurung. Rugi, pendapatannya pas-pasan, rugi, mana mau tanam kembali,” jelas Amran. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

5 September 2025 - 16:51 WIB

Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

4 September 2025 - 07:18 WIB

Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

4 September 2025 - 06:32 WIB

Waspada! Angin Kencang Landa Wilayah Jawa Timur 2-4 September 2025

3 September 2025 - 17:33 WIB

Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi

3 September 2025 - 15:06 WIB

Probolinggo Kondusif, PWI Ajak Masyakat Tidak Terpengaruh Konten Provokatif

2 September 2025 - 12:29 WIB

Kerusuhan Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Tindakan Anarkis Ditindak Tegas

1 September 2025 - 20:23 WIB

Trending di Nasional