Lumajang, – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, urgensi penanganan tanggul di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang rusak parah dengan anggaran sebesar Rp10,5 miliar.
Dalam penjelasannya, gubernur menguraikan, kondisi tanggul yang kritis, termasuk tanggul pengarah dan tanggul utama yang jebol sepanjang 280 meter, serta tanggul pengarah tambahan sepanjang 120 meter dan 24 meter.
“Tanggul ini tingginya hampir tujuh meter dan di belakang tanggul yang jebol itu terdapat rumah-rumah dan sawah warga. Jika tanggul ini tidak segera diperbaiki, bukan hanya sawah yang akan terdampak tapi juga keselamatan rumah warga menjadi sangat rawan terhadap bencana susulan,” kata Gubernur Khofifah, Minggu (25/5/25).
Khofifah juga menegaskan, bahwa dua kepala desa di sekitar lokasi tanggul telah diminta untuk melakukan evakuasi mandiri kepada warga, terutama pada malam hari saat risiko kerusakan tanggul lebih tinggi.
“Evakuasi mandiri ini sangat penting untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk,” tambahnya.
Khofifah mengatakan, cuaca ekstrem menjadi tantangan besar dalam proses rehabilitasi tanggul. Ia meminta agar Dinas PU SDA tetap berupaya seoptimal mungkin menyesuaikan pengerjaan dengan kondisi cuaca.
“Kami berharap hujan mulai berkurang sehingga pengerjaan bisa lebih lancar. Penanganan ini tidak hanya dilakukan di Lumajang, tapi juga di banyak daerah lain seperti Pamekasan,” ujarnya.
Selain itu, gubernur menyampaikan, bahwa upaya pengerukan dan penguatan tanggul juga melibatkan kolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memastikan stabilitas tanggul dari sisi bawah.
“Kita juga mengingatkan para penambang agar tidak melakukan aktivitas di pinggir sungai yang dapat memperparah kerentanan tanggul,” tegasnya.
Khofifah menambahkan, penanganan bencana juga mencakup normalisasi saluran air dan perbaikan infrastruktur pendukung seperti jembatan di wilayah Yogyakarta yang sering terisolasi saat banjir.
“Lubang-lubang saluran air yang tersumbat akan dikeruk agar fungsi drainase kembali optimal,” jelasnya.
Terkait bencana dengan aktivitas tambang di wilayah tersebut, gubernur menegaskan, bahwa seluruh dampak yang terjadi harus menjadi perhatian bersama. “Seluruhnya harus kita jaga dan tangani bersama demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra