Menu

Mode Gelap
Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus Investigasi Tuntas, PWI Probolinggo Raya: Tidak Ada Pelanggaran Etik Jurnalis saat Penyegelan Miras di Kraksaan Serapan Gabah Lampau Target Nasional, Pemkab Jember Bagikan Beras kepada Warga Pra Sejahtera Beringas! Maling Gasak 2 Motor milik Jamaah Masjid di Kota Probolinggo Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu

Nasional · 9 Agu 2018 10:12 WIB

Meriahkan HUT RI, RSUD Waluyo Jati Dimerahputihkan


					Meriahkan HUT RI, RSUD Waluyo Jati Dimerahputihkan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 73, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, disulap menjadi serba merah putih. Tak hanya petugas medis, seluruh ruangan juga serba merah putih.

Nuansa merah putih sudah terlihat sejak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Begitu masuk, petugas medis hingga sekuriti tak ketinggalan mengenakan pakaian merah putih lengkap dengan aksesorisnya. Saat memeriksa pasien pun, petugas tetap berpakaian merah putih.

Nuansa kemerdekaan kian kental saat memasuki ruang anak Dahlia. Ornamen merah putih menghiasi pintu masuk, bahkan lengkap dengan balon udara merah putih. Tak hanya itu, bambu runcing khas kemerdekaan terlihat mempercantik pemandangan.

Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr Endang Astuti mengatakan, memerahputihkan  rumah sakit dilakukan untuk menumbuhkan semangat kemederkaan HUT RI ke-73. Dalam hal ini, pihak rumah sakit mengadakan lomba antar poli, antar ruangan dan antar instansi dengan peserta 45 ruangan.

“Kerapian, kebersihan, kostum dan terutama semangatnya yang kami nilai. Dengan semangat nasionalime, kami ingin meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit ini,” tutur Endang saat ditemui di rumah sakit, Kamis (9/8/2018).

Salah satu ruangan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan yang bernuansa merah putih. (mr)

Meski sibuk memerahputihkan rumah sakit, namun menurut Endagg, hal itu tak mengganggu pelayanan terhadap pasien. Sebaliknya justru memberikan variasi baru dan menumbuhkan semangat nasionalisme, baik petugas medis pun pasien.

“Tidak menggangu, sudah kita persiapkan seminggu sebelumnya. Semunya merah putih, kecuali ruang poli yang sesuai akreditasi memang tidak boleh banyak aksesoris,” ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan ini.

Tiko Dwi Hengki, salah satu perawat di RSUD Waluyo Jati mengatakan ia bangga bisa  memompa semangat pasien untuk sembuh melalui semangat nasionalisme melalui seragam doreng yang ia kenakan.

“Saya sengaja pakaian doreng ala tentara, dengan semangat kemerdekaan mudah-mudahan bisa memotivasi pasien untuk lekas sembuh,” papar dia. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Pupuk Teknologi Biochar Hasil Inovasi Pemuda Lumajang Raih Penghargaan Nasional

30 Juni 2025 - 06:06 WIB

Trending di Nasional