Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Pendidikan · 23 Jul 2024 21:48 WIB

SD Negeri di Lumajang Kekurangan Murid, Kok Bisa?


					Ilustrasi siswa SD sedang belajar di kelas. Perbesar

Ilustrasi siswa SD sedang belajar di kelas.

Lumajang,- Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Lumajang kekurangan siswa baru lantaran orang tua murid banyak memilih sekolah swasta dan sekolah yang berbasis agama.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Lumajang Yusuf Ageng Pangestu mengatakan, fenomena kekurangan murid SD Negeri di kota pisang terjadi karena beberapa faktor.

“Kami mencatat banyak orsng tua murit yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis agama,” kata Yusuf, Selasa (23/7/24).

Fenomena ini tentu menjadi peringatan bagi dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Lumajang. Pasalnya kebanyakan orang tua murid lebih memilih tambahahan pendidikan, selain pendidikan formal.

Adanya fenomena tersebut bukan tanpa sebab. Orang tua menilai, sekolah swasta berbasis agama mampu menawarkan banyak hal.

“Selain mendapat pendidikan formal, mereka juga mendapatkan pendidikan tambahan,” imbuh Yusuf.

Dinas Pendidikan maupun SD di Kabupaten Lumajang bukan kekurangan promosi, melainkan karena kultur masyarakat yang memilih anaknya untuk mengenyam pendidikan di sekolah yang berbasis agama.

“Nah, itu yang menjadi salah satu faktor penyebab minimnya minat siswa bersekolah di sekolah formal di kabupaten Lumajang,” jelasnya.

Namun Yusuf juga tidak menampik bahwa sejumlah sekolah negeri di Lumajang kurang berkualitas. Alhasil, orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta yang dinilai lebih baik.

“Ini tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah di Lumajang, tetapi fenomena ini tidak bisa diabaikan begitu saja,” ucapnya.

“Ini menunjukkan pendidikan harus ada perubahan yang lebih baik guna menghindari masalah di masa mendatang,” Yusuf memungkasi. (*)

 


Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 304 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Verifikasi Siswa Rampung, Sekolah Rakyat Kabupaten Pasuruan Siap Dimulai

14 Juni 2025 - 16:31 WIB

STAIBU Lumajang dan LPPD Jatim Hadirkan Beasiswa Transformasi Pendidikan Tinggi

14 Juni 2025 - 13:34 WIB

Sidak Sekolah Jelang SPMB 2025, DPRD Kota Probolinggo Temukan hal ini

12 Juni 2025 - 19:57 WIB

Dari 318 Pendaftar, Hanya 50 Anak Terpilih Sekolah Gratis Lewat Program Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

5 Juni 2025 - 16:26 WIB

Outing Pertama yang Berkesan: Anak TK Plus Wahidiyah Belajar Dunia Peternakan di Aluna Farm Lumajang

31 Mei 2025 - 16:47 WIB

Wisuda Sekolah di Probolinggo tak Dilarang, Namun Harus Tanpa Pungutan

24 Mei 2025 - 17:06 WIB

Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Ruang Kelas Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Mulai Direnovasi

21 Mei 2025 - 20:40 WIB

Sempat Ditutup, SDN Kudus 02 Lumajang Dibuka Kembali

20 Mei 2025 - 15:10 WIB

Akan Dirikan Perguruan Tinggi, LPTNU Kota Probolinggo Tandatangani MoU dengan UNU Pasuruan

16 Mei 2025 - 18:44 WIB

Trending di Pendidikan