Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Pendidikan · 19 Jun 2024 18:39 WIB

Diwarnai Isak Tangis, Ratusan Siswa SMPN 8 Kota Probolinggo Cuci Kaki Orangtua


					HARU: Suasana prosesi sungkeman kepada orangtua siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

HARU: Suasana prosesi sungkeman kepada orangtua siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Acara wisuda kelulusan sekolah biasanya diisi dengan berbagai pertunjukan. Berbeda dengan prosesi wisuda di SMPN 8 Kota Probolinggo.

Untuk menghormati jasa orangtua, seluruh siswa kelas 9, membasuh kaki orangtua. Prosesi ini dipenuhi tangis dan haru para siswa.

Prosesi mencuci kaki orangtua serta sungkeman ini dilaksanakan 174 siswa kelas 9 yang dinyatakan lulus.

Prosesi ini diawali dengan siswa kelas 9 dengan membawa baskom berisi air kemudian menuju orangtua (ibu) masing-masing.

Barulah dengan aba-aba dari guru, para siswa mulai membasuh kaki ibu masing-masing dan dilanjutkan dengan prosesi sungkem.

Kepala SMPN 8, Zakial Erfan mengatakan, bahwa konsep atau prosesi ini tujuannya agar siswa yang hendak meninggalkan SMPN 8 dan masuk menuju jenjang sekolah yang lebih tinggi mendapat restu dari orangtua.

Sebagaimana orangtua menitipkan anaknya masuk ke SMPN 8 Kota Probolinggo.

“Dengan momen yang sakral ini, ke depan, dapat membawa para siswa yang sudah lulus meraih dan menatap masa depannya,” ujarnya.

Selama prosesi mencuci kaki dan sungkem kepada orangtua, ratusan siswa kelas 9 tak kuasa menahan tangis. Hal ini karena para siswa mengingat pengorbanan hingga perjuangan orangtua.

“Prosesi mencuci kaki dan sungkem kepada ibu siswa merupakan yang pertama. Namun momen ini cukup istimewa dan sakral serta momen para siswa untuk dapat melangkah menggapai cita-citanya,” ucap Zakial Erfan.

Sementara, salah satu siswi kelas 9, SMPN 8, Suci Dian Kupitaningsih dengan meneteskan air mata mengungkapkan, saat prosesi mencuci kaki ibunya ia menangis karena teringat bahwa ia sering menuntut kepada orangtua, terlebih kedua orangtuanya baru berpisah.

“Saya berharap kedua orangtua saya sehat selalu, lancar rezekinya, dan dapat menjadi anak yang soleha, terlebih saya ingin melanjutkan bakat yang saya punya di dunia perfilman,” cetusnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 196 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan