Menu

Mode Gelap
Literasi Digital Penting bagi Generasi Muda demi Perangi Berita Hoaks pada Pilkada 2024 ‘Disambut’ Bencana Alam, Pj Bupati Lumajang Torehkan Banyak Prestasi Sadis! Wanita di Kuripan Probolinggo Habisi Suami karena CLBK dengan Istri Pertama Hoaks Bertebaran Jelang Pilkada Serentak 2024, Jurnalis Diminta Jadi Tonggak Penegak Demokrasi Kandang Ternak di Sumbertaman Kota Probolinggo Terbakar, Motor Ikut Ludes PT. KAI Daop 9 Bongkar Bantalan Rel Kayu, Diganti dengan Bantalan Sintetis

Pendidikan · 19 Jun 2024 18:39 WIB

Diwarnai Isak Tangis, Ratusan Siswa SMPN 8 Kota Probolinggo Cuci Kaki Orangtua


					HARU: Suasana prosesi sungkeman kepada orangtua siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

HARU: Suasana prosesi sungkeman kepada orangtua siswa kelas 9 SMPN 8 Kota Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Acara wisuda kelulusan sekolah biasanya diisi dengan berbagai pertunjukan. Berbeda dengan prosesi wisuda di SMPN 8 Kota Probolinggo.

Untuk menghormati jasa orangtua, seluruh siswa kelas 9, membasuh kaki orangtua. Prosesi ini dipenuhi tangis dan haru para siswa.

Prosesi mencuci kaki orangtua serta sungkeman ini dilaksanakan 174 siswa kelas 9 yang dinyatakan lulus.

Prosesi ini diawali dengan siswa kelas 9 dengan membawa baskom berisi air kemudian menuju orangtua (ibu) masing-masing.

Barulah dengan aba-aba dari guru, para siswa mulai membasuh kaki ibu masing-masing dan dilanjutkan dengan prosesi sungkem.

Kepala SMPN 8, Zakial Erfan mengatakan, bahwa konsep atau prosesi ini tujuannya agar siswa yang hendak meninggalkan SMPN 8 dan masuk menuju jenjang sekolah yang lebih tinggi mendapat restu dari orangtua.

Sebagaimana orangtua menitipkan anaknya masuk ke SMPN 8 Kota Probolinggo.

“Dengan momen yang sakral ini, ke depan, dapat membawa para siswa yang sudah lulus meraih dan menatap masa depannya,” ujarnya.

Selama prosesi mencuci kaki dan sungkem kepada orangtua, ratusan siswa kelas 9 tak kuasa menahan tangis. Hal ini karena para siswa mengingat pengorbanan hingga perjuangan orangtua.

“Prosesi mencuci kaki dan sungkem kepada ibu siswa merupakan yang pertama. Namun momen ini cukup istimewa dan sakral serta momen para siswa untuk dapat melangkah menggapai cita-citanya,” ucap Zakial Erfan.

Sementara, salah satu siswi kelas 9, SMPN 8, Suci Dian Kupitaningsih dengan meneteskan air mata mengungkapkan, saat prosesi mencuci kaki ibunya ia menangis karena teringat bahwa ia sering menuntut kepada orangtua, terlebih kedua orangtuanya baru berpisah.

“Saya berharap kedua orangtua saya sehat selalu, lancar rezekinya, dan dapat menjadi anak yang soleha, terlebih saya ingin melanjutkan bakat yang saya punya di dunia perfilman,” cetusnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 124 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Miris! Genteng SDN Bimo Probolinggo Ditutupi Banner Agar tak Bocor

6 Agustus 2024 - 15:51 WIB

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Mahasiswa Unhasa Genggong Dibekali Pengetahuan 3S Asuhan Keluarga

5 Agustus 2024 - 16:03 WIB

Trending di Pendidikan