Menu

Mode Gelap
Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

Ekonomi · 20 Jul 2018 13:57 WIB

Harga Tomat ‘Melangit’, Pedagang Menjerit


					Harga Tomat ‘Melangit’, Pedagang Menjerit Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Memasuki musim kemarau, harga tomat di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Probolinggo merangkak naik. Kenaikan harga ini dikeluhkan, baik oleh pedagang pun pembeli.

Informasi yang dihimpun, pekan lalu harga jual tomat masih dikisaran Rp. 6 ribu per kilogram. Namun saat ini harga jualnya melonjak menjadi Rp. 10 ribu per Kilogram. Artinya, harga tomat naik Rp. 4 ribu selama tujuh hari terakhir.

Burra (75) salah satu pedagang di pasar Semampir, Kota Kraksaan, mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut menjadi sebuah kendala bagi penjualan tomatnya. Sebab, tutur Burra, banyak tomat busuk gara-gara tidak laku akibat tingginya harga.

“Tomat ini kan bukan makanan pokok, jadi males mau kolakan tomat lagi. Tomat yang inipun sudah lima hari tidak laku,” ujar Burra seraya menunjuk tomat jualannya, Jum’at (20/7/2018).

Wanita paruh baya asal Kota Probolinggo itu menambahkan, agar tomat dagangannya lekas habis, ia rela turunkan harga meski akan mendapat kerugian. Harga kulak tomat, klaim Burra, tak sepadan dengan harga jualnya.

“Sudah saya jual Rp. 7 ribu tetapi masih belum ada yang mau beli. Mau gimana lagi kalau sudah tidak laku, biarin saja dah,” keluh Burra.

Lonjakan harga tomat juga dikeluhkan oleh beberapa pembeli sayuran, salah satunya Yuyun (25) warga Kelurahan Semampir, Kota Kraksaan. Ibu muda ini mengatakan bahwa minatnya membeli tomat berkurang lantaran harga buah pelengkap sayur dan sambal itu kian tak terjangkau.

“Kemarin harga cabai yang naik, sekarang harga tomat juga ikutan naik. Mending tetap saya beli karena sangat dibutuhkan, beda dengan tomat,” cetusnya seraya meninggalkan lapak pedagang. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Trending di Sosial